
Samarinda, Mediasamarinda.com – Hasanuddin Mas’ud selaku Ketua DPRD Kaltim mengungkapkan harapannya terkait tingkat partisipasi masyarakat menjelang waktu pemilihan Presiden 2024. Hasanuddin Mas’ud menyatakan pada saat ini pihak DPRD Kaltim punya harapan akan peningkatan tingkat partisipasi masyarakat luas menuju momen penting Pemilu serentak pada tahun 2024 nanti.
Hasanuddin Mas’ud kembali menekankan bahwa besar harapan dari pihak DPRD Kaltim supaya masyarakat Provinsi Kalimantan Timur bisa berpartisipasi dan juga meningkat dengan signifikan dari tahun Pemilihan Umum (Pemilu) sebelumnya.
Keinginan DPRD Supaya Partisipasi Pemilihan Presiden 2024 Bisa Meningkat
Hasanuddin Mas’ud mengungkapkan pelaksanaan pesta demokrasi pada momen pemilihan Presiden 2024 diharap bisa berjalan dengan tertib serta damai. Ketua DPRD Kaltim tersebut menyatakan proses pemilihan Presiden 2024 diperkirakan bisa berjalan dengan aman, kondusif serta damai. Ketiga hal tersebutlah yang mampu menjadi kunci pencapaian yang membanggakan dari para partisipan aktif.
“Tentunya kita berharap Pemilu dan Pilkada 2024 nanti berjalan lancar damai, aman dan kondusif dan meningkatnya partisipasi masyarakat pada pemilu,” kata Hasanuddin Mas’ud sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Meskipun begitu, legislator Dapil (Daerah Pemilihan) Kota Balikpapan, Hasanuddin Mas’ud mengatakan pada saat ini tingkat keberhasilan dari peningkatan partisipasi pemilih lebih dari sekedar angka namun merupakan representasi dengan lebih kuat pada jalannya sistem demokratis.

Hasanuddin kembali melanjutkan proses peningkatan partisipasi pemilih dinilai mampu memperkuat proses legitimasi hasil pemilihan dan juga mendorong individu atau Presiden terpilih sebagai seorang pemimpin bisa menjalankan tanggung jawab pada masyarakat.
“Sebuah langkah positif dalam membangun masyarakat yang lebih sadar akan hak-hak politik mereka dan menjaga integritas demokrasi,” tutur Hasanuddin Mas’ud sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Oleh karena hal tersebut, untuk mencapai tujuan ini, Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud memberi sebuah himbauan kepada para pihak penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) supaya terus melaksanakan langkah sosialisasi agar tingkat partisipan pemilih di momen pemilihan presiden 2024 nanti akan meningkat.
Hasanuddin Mas’ud menyatakan nantinya masyarakat perlu mendapatkan sebuah edukasi lanjutan agar para partisipan menyadari akan pentingnya penggunaan dari hak pilih dalam proses demokrasi.
“Kami berharap partisipasi pemilih dapat meningkat. Semoga masyarakat semakin sadar akan kekuatan suara mereka dalam menentukan masa depan negara ini,” pungkas Hasanuddin Mas’ud sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Generasi Muda Pengaruhi Iklim Pemilihan Presiden 2024
Jalannya pemilihan Presiden 2024 dipastikan akan menimbulkan perubahan pada iklim politik di Indonesia. Pada saat ini pun kita bisa melihat bahwa tingkat kompetisi para Capres (Calon Presiden) kian ketat. Meskipun alur kompetisi antar parpol (Partai Politik) tetap berjalan dinamis.
Maklum saja, karena siapapun pemimpin terpilih dari proses pemilihan Presiden 2024, bersama dengan kepemerintahan baru yang dibentuk akan merancang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) pada periode 2025 – 2045 atau untuk 20 tahun mendatang.
Jika kita menilik profil demografi dari para partisipan pemilih, pada event pemilihan Presiden 2024 kedepan akan banyak mengundang generasi muda (Milenial dan juga generasi Z) sebagai pemilih muda.
Menurut data dari CSIS (Centre for Strategic and International Studies), diperkirakan total pemilih muda mendekati angka 60% dari total keseluruhan pemilih. Kalau kita konversikan, maka setidaknya ada 114 juta orang yang terdaftar sebagai seorang pemilih muda di Indonesia.
Tentunya hal ini akan mempengaruhi iklim politik mengingat para pemilih muda kebanyakan dinamis, cepat adaptif serta responsif. Minat akan isu politik serta karakteristik pemimpin Indonesia sedikit banyak berbeda dari generasi sebelumnya.
Berdasarkan survey yang dilakukan CSIS (Centre for Strategic and International Studies), kebanyakan pemilih muda memiliki ketertarikan besar pada karakter kepemimpinan yang jujur dan sekaligus bebas korupsi.
(ADV/DPRDPROVKALTIM/RH)