Kaltim, MediaSamarinda.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) telah mengumumkan program penyambungan listrik ke 32 desa di wilayah Kaltim, sehingga desa-desa tersebut akan segera teraliri listrik. Program ini bertujuan untuk membawa listrik hingga ke pelosok dan pedalaman daerah tersebut.
Pemprov Kaltim memiliki rencana yang ambisius untuk membangun infrastruktur jaringan listrik, khususnya di desa-desa yang sebelumnya belum mendapatkan akses listrik dan terletak di daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh jaringan PLN (Perusahaan Listrik Negara).
Pemprov Kaltim dan PLN Targetkan 32 Desa Teraliri Listrik di 2023
Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, mengumumkan rencana kerja sama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan PLN untuk menyelesaikan penyambungan listrik di 32 desa yang sebelumnya belum tersentuh oleh jaringan listrik. Pada tahun sebelumnya, yakni tahun 2022, dari total 1.038 desa dan kelurahan yang terdapat di wilayah Kaltim, sebanyak 187 desa/kelurahan masih berada dalam kegelapan dan memerlukan penerangan listrik.
“Kalau kelurahan sudah semua tersambung listrik. Mulai yang dibangun PLN maupun Pemprov Kaltim,” tutur Isran (27/9/2023).
Isran menegaskan bahwa Pemprov Kaltim memiliki komitmen yang sungguh kuat dalam memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat, meskipun implementasinya harus dilakukan secara berangsur.
Meskipun begitu, pemenuhan akses listrik ini tidak hanya berada dalam lingkup tanggung jawab pemerintah daerah. Semua pihak, termasuk perusahaan-perusahaan yang ada di Kaltim, diharapkan dapat berperan aktif dalam mendukung inisiatif ini.
Peran PLN dalam program ini memiliki signifikansi yang besar. PLN telah menjalin kerjasama yang erat dengan Pemprov Kaltim untuk mengembangkan infrastruktur jaringan listrik di desa-desa yang sebelumnya belum teraliri listrik melalui jaringan PLN. Diharapkan bahwa pasokan listrik ini akan membawa dampak positif yang sangat besar pada perkembangan desa-desa tersebut, terutama dalam konteks pembangunan yang akan membuat desa-desa tersebut segera teraliri listrik.
Salah satu kendala utama dalam pelaksanaan program ini adalah tantangan geografis yang rumit. Kalimantan Timur memiliki banyak daerah yang terletak di pedalaman dan sulit diakses, yang menjadi hambatan bagi PLN maupun penyedia listrik mandiri menggunakan PLTS untuk mencapai wilayah tersebut. Selain itu, masalah skala ekonomi di tingkat desa yang seringkali kecil juga menjadi faktor yang dapat menghambat penyediaan listrik yang efisien.
Dampak Positif Listrik Terhadap Ekonomi dan Pertumbuhan di Kalimantan Timur
Pentingnya pembangunan infrastruktur listrik tidak boleh diabaikan. Ketersediaan listrik yang merata akan memiliki dampak yang sangat besar pada pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur. Kehadiran listrik di desa-desa akan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi, yang selanjutnya akan berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih baik.
Peran masyarakat setempat juga memiliki peran penting yang tidak boleh diabaikan dalam pelaksanaan program ini. Beberapa kelompok masyarakat di desa telah mengambil inisiatif untuk mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan memberikan pelayanan listrik kepada sesama warga desa. Langkah ini menjadi bagian integral dalam mewujudkan akses listrik yang lebih merata di wilayah tersebut.
Selain Pemprov Kaltim, pemerintah pusat juga turut berperan penting dalam keberhasilan program ini. Melalui PT PLN (Persero), pemerintah pusat telah terlibat secara aktif dalam mendukung penyediaan infrastruktur jaringan listrik di desa-desa di Kalimantan Timur.
Sementara itu, di sisi lain, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Munawwar, menjelaskan bahwa walaupun masih terdapat 35 desa yang belum tersambung ke jaringan PLN, sejumlah desa telah berhasil menerima pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada tahun 2022.
Tahun 2023 ini, terdapat kabar baik bahwa tujuh desa telah berhasil menikmati pasokan listrik selama 24 jam penuh. Dengan pencapaian ini, sepanjang tahun ini, 32 desa akan menjadi penerima manfaat listrik yang lebih baik. PLN juga telah menetapkan target ambisius untuk menyambungkan listrik ke 50 desa pada tahun ini, menunjukkan komitmen mereka dalam meningkatkan akses listrik di Kalimantan Timur.
“Melihat perkembangannya, kita optimis terealisasi sekitar 25 desa,” bebernya.
Dengan demikian, Program Listrik Masuk Desa bukan sekadar inisiatif dari satu entitas saja, melainkan merupakan hasil dari kolaborasi yang kuat antara pemerintah provinsi, pemerintah pusat, masyarakat setempat, dan sektor swasta.
Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa peningkatan akses listrik, tetapi juga memiliki potensi yang besar untuk mendorong peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Kalimantan Timur. Upaya bersama ini mencerminkan komitmen yang kokoh untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah dan bercahaya bagi seluruh warga desa di daerah ini.