31.2 C
Samarinda
23 Mei 2025
BerandaKaltimDinkes Kaltim Lakukan Inovasi Penanganan Stunting Dengan Vaksin Rotavirus

Dinkes Kaltim Lakukan Inovasi Penanganan Stunting Dengan Vaksin Rotavirus

Date:

Must read

Related News

Wisata Alam Gunung Boga Menjadi Destinasi Favorit Pada 2022. Pihak Pemkab Siap Menyokong 

Paser, MEDIASAMARINDA.COM - Akaml Malik selaku PJ Gubernjmur Kalimantan...

FPTI Luncurkan Pembinaan Prestasi Untuk Capai Hasil Ambisius di PON Mendatang

Samarinda, MediaSamarinda.com - Untuk meningkatkan jumlah peraihan medali pada...

Ini Target Perolehan Medali Kaltim Agar Raih Posisi 5 di PON 2024

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Atlet kontingen Provinsi Kalimantan Timur mendapatkan target...

Gelar Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana, Begini Harapan BPBD Samarinda!

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama...

Selamat! BK PON Hasilkan 248 Medali, Kaltim Sukses Duduki Peringkat 4 Nasional

Samarinda, Mediasamarinda.com - Provinsi Kaltim kembali berhasil mengukir prestasi...

Kalimantan Timur, MediaSamarinda.com – Upaya penanganan stunting dengan optimal telah menjadi salah satu fokus kesehatan nasional bagi Pemerintah. Hal ini diamini oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Setyo Budi Basuki mewakili Dinkes (Dinas Kesehatan) Provinsi Kaltim yang saat ini tengah berusaha melakukan percepatan penekanan angka stunting dengan mengoptimalkan fungsi vaksin rotavirus.

Fokus Penanganan Stunting di Provinsi Kaltim

Sebagai salah satu fokus agenda kesehatan nasional, langkah – langkah penanganan stunting pun akan dilakukan dengan agresif dan tentunya optimal. Dalam hal ini, pengaplikasian langkah mengoptimalkan penanganan kasus stunting lewat penggunaan vaksin rotavirus dilakukan sebagai pencegahan terjadinya peningkatan kasus kematian pada ibu & bayi setelah persalinan. Usaha pemenuhan gizi untuk ibu dan anak setelah melahirkan langsung menjadi perhatian utama.

Penanganan Stunting
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Setyo Budi Basuki

“Kita punya program secara nasional bagaimana penurunan stunting, bagaimana kita turunkan angka kematian ibu, bayi dan bagaimana kita bisa turunkan stunting,” ungkap Basuki.

Usaha penanganan stunting memakai vaksin rotavirus juga termasuk sebagai salah satu strategi baru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur demi menekan angka kasus stunting di berbagai daerah atau wilayah Kaltim.

Pada dasarnya, memberikan vaksin rotavirus pada anak usia dini merupakan salah satu langkah preventif yang efektif untuk menekan angka kasus anak terinfeksi diare. Hasil dari vaksin pun dirasa penting. Seperti kita ketahui bersama, penyakit diare akut dan kronis adalah hambatan terbesar bagi anak pasien diare yang tak mampu menyerap berbagai nutrisi penting dari makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Supaya kegiatan ini dapat diterapkan secara masif, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Basuki, turut memberi arahan pada para ibu yang memiliki anak usia diatas 12 tahun untuk mendatangi puskesmas atau posyandu terdekat agar nantinya diberikan vaksin rotavirus.

“Kita juga ada program baru yakni vaksin rotavirus untuk mencegah anak-anak agar tidak diare, karna itu bisa menghambat nutrisi yang masuk, maka bagi ibu-ibu yang anaknya sudah diatas 12 bulan untuk berkenan diberikan vaksin,” ungkap Basuki lagi.

Basuki juga berharap bahwa program yang diprakarsai Dinkes (Dinas Kesehatan) Provinsi Kaltim bisa berjalan secara optimal dan berhasil menekan angka stunting. Basuki menyadari keberhasilan dan kesuksesan pengaplikasian program penanganan stunting memerlukan kerja sama kuat antara masyarakat serta pihak – pihak terkait.

Optimalisasi Penanganan Stunting Secara Terpusat

Sampai saat ini, usaha pencukupan gizi memegang peranan paling penting dalam agenda penanganan stunting. Lebih jauh lagi, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Agus Suprapto, mewakili Kemenko PMK RI ikut menegaskan bahwa usaha pencukupan gizi bagi setiap rumah tangga saja tidaklah cukup.

Hal ini juga disebutkan dalam Peraturan Presiden 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting. Usaha yang dilakukan pemangku kebijakan seperti program intervensi gizi memiliki dampak yang besar pada upaya optimalisasi gizi serta kesehatan.

Di saat yang bersamaan, tentunya program intervensi gizi sensitif merupakan upaya intervensi terpenting dalam upaya menurunkan angka kecepatan stunting, contohnya seperti penyediaan air bersih dan juga sanitasi. Usaha yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur juga dilaksanakan agar vaksin rotavirus bisa membantu menurunkan angka kasus diare yang acap kali berujung pada kasus malnutrisi.

Menurut Dr. Ariani Dewi Widodo, SpA(K), penyakit diare anak bisa berubah jadi penyakit berbahaya ketika penyakit tersebut menghasilkan terjadinya stunting. Sebagai referensi, bahaya stunting secara aktif mulai mengintai ketika diare anak masuk pada kategori akut selama 7 – 14 hari serta penyakit diare kronis yang berlangsung melebihi batas dua minggu.

Penyakit diare akut dan kronis pada anak sudah jelas dapat dengan mudah mengganggu proses penyerapan nutrisi dan gizi pada anak. Meski harus dipahami juga bahwa tidak setiap diare pada anak akan berakhir dengan stunting, tapi pastinya kita perlu lebih waspada dan melaksanakan tindakan preventif. (ADV/DINKESKALTIM/GSM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini