
SAMARINDA, MEDIASAMARINDA.COM – Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, yang juga dikenal sebagai Bandara Sepinggan, merupakan salah satu bandara tersibuk di Kalimantan Timur. Bandara ini mendapatkan perhatian Sapto Setyo Pramono, Anggota DPRD Kaltim, terkait pengembangan lebih lanjut dalam persiapan pembangunan IKN baru.
Menyambut rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur tahun 2024, Septo menyatakan perlunya perhatian khusus terkait pentingnya pengembangan Bandara Sepinggan. Ia memandang bahwa bandara ini merupakan gerbang utama Prov. Kalimantan Timur dan kedepannya akan menjadi akses utama ke IKN yang baru.

“Sebab Bandara itu menjadi pintu masuk ke Provinsi Kaltim sekaligus akses ke IKN. Meskipun ada bandara VIP khusus, para penumpang domestik juga akan tetap lewat Sepinggan,” ungkap Sapto.
Karenanya, Bandara Sepinggan dianggap sebagai prioritas utama dalam pengembangan bandara di wilayah Kalimantan Timur. Upaya ini bertujuan untuk memungkinkan pendaratan pesawat yang lebih besar, perluasan area parkir dan landasan pacu, serta peningkatan keselamatan penerbangan.
Sapto juga menekankan perlunya perluasan gedung bandara untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang yang diperkirakan akan terjadi seiring dengan pemindahan IKN. Menurutnya, ini adalah langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa Bandara Sepinggan memenuhi standar internasional dalam hal layanan dan fasilitas.
“Bagaimana orang mau masuk ke IKN kalau bandara kita (Sepinggan) tidak diolah dengan baik, agar menjadi terbaik,” kata Sapto.
Perbaikan dan pengembangan Bandara Sepinggan diharapkan akan dilakukan dengan mematuhi standar layanan dan fasilitas bandara kelas internasional. Pengembangan ini akan terus berlangsung seiring dengan pemantapan lokasi IKN yang baru.
Selain melakukan penerbangan domestik, Bandara Sepinggan berperan penting sebagai pintu utama wilayah Kaltim menuju negara tetangga, seperti Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura. Dengan upaya peremajaan ini, diharapkan lebih banyak penumpang internasional akan melewati Bandara Sepinggan.
Sapto Setyo Pramono juga mengatakan bahwa Bandara Sepinggan Balikpapan telah menjadi pusat penghubung maskapai penerbangan ternama di Indonesia, seperti Garuda Indonesia dan Citilink. Hal ini memperkuat posisinya sebagai akses vital di wilayah Kalimantan Timur.
Transformasi Bandara Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan telah mengalami dua renovasi besar dalam sejarahnya, yaitu pada tahun 1991 dan 1996.
Renovasi pertama, yang berlangsung dari tahun 1991 hingga 1994, melibatkan peningkatan taxiway, terminal penumpang, terminal kargo, dan perpanjangan landasan pacu.
Renovasi kedua terjadi pada tahun 1996 hingga 1997 dan mencakup peremajaan hanggar, gedung administrasi dan depot bahan bakar. Bandara ini mengalami transformasi signifikan yang membawa era baru dalam operasionalnya dengan fasilitas yang lebih modern dan efisien.
PT Angkasa Pura I (Persero) telah menggunakan dana sebesar Rp 1,8 triliun, yang digunakan untuk melakukan pengembangan lebih lanjut Bandara Sepinggan pada tahun 2013. Pengembangan ini menjadi salah satu bagian dari proyek MP3EI dan dibagi menjadi tiga tahap utama.
Tahapan-tahapan tersebut yaitu peningkatan kapasitas terminal dengan melakukan pembangunan terminal baru, kemudian melakukan perpanjangan landasan pacu yang semulanya 2,5 km menjadi 3,25 km, dan meningkatkan infrastruktur lainnya yang mendukung operasional bandara.
September 2014, Bandara Sepinggan secara resmi berganti nama menjadi Bandara Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Perubahan ini merupakan wujud nyata perkembangan dan peran penting bandara ini dalam sektor transportasi udara di Indonesia dan khususnya di Kalimantan Timur.
Dengan renovasi dan perubahan nama ini, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan terus memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi dan konektivitas transportasi udara di wilayah tersebut.
Peningkatan dan pengembangan Bandara Sepinggan Balikpapan adalah langkah penting dalam mempersiapkan infrastruktur yang mendukung pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur.
Dengan fasilitas dan landasan pacu yang diperluas, Bandara Sepinggan akan mampu melayani pertumbuhan lalu lintas udara bagi penumpang domestik dan internasional, sehingga Bandara Sepinggan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan ekonomi dan politik di wilayah tersebut.
(ADV/DPRDPROVKALTIM/RH)