Kalimantan Timur, Mediasamarinda.com – Penggunaan kendaraan listrik kini semakin marak dan hampir dilakukan di setiap daerah. Maka dari itu, Kaltim juga ingin ikut serta menjadi pelopor kendaraan tersebut. Bahkan, Pemerintah Provinsi juga ikut serta dan terus melakukan sosialisasi penggunaan kendaraan listrik.
Demi Jadi Pelopor Penggunaan Kendaraan Listrik, Pemprov Kaltim Lakukan Sosialisasi
Kendaraan listrik dinilai akan menjadi pilihan utama dan menggantikan kendaraan konvensional di masa mendatang. Bahkan, kendaraan ini sekarang sudah digunakan untuk keperluan dinas
Dikutip dari situs Kementerian Keuangan, Dinas Perhubungan sudah sejak 2020 menggunakan kendaraan listrik sebagai mobil dinas. Itu dilakukan sebagai upaya Pemerintah untuk ikut mendorongan perkembangan peralihan kendaraan dari konversional ke kendaraan listrik.
Lalu catatan lainnya menunjukkan jika dari tahun 2020 hingga 2022, penggunaan kendaraan listrik terus bertambah. Pada akhir 2022, penggunaan kendaran listrik mencapai 25.782 untuk kategori sepeda motor dan 7.679 orang di kategori mobil Jumlah ini ada peningkatan hingga 14 kali lipat dari dua tahun terakhir di Indonesia.
Dengan meningkatkan penggunaan kendaraan berbasis listrik maka Kalimantan Timur ingin menjadi salah satu pelopornya. Upaya itu dilakukan dengan mengikutsertakan Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur, Yudha Pranoto di acara Electric Vehicle (EV) Fun Day oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
Pelaksanaan itu sebagai cara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk ikut meramaikan penggunaan kendaran listrik secara menyeluruh di seluruh provinsi di Indonesia.
“Ini penting mengingat arah ke depan, Ibu Kota Negara (IKN) diharapkan sudah bersiap untuk mengadopsi kendaraan berbasis listrik,” ujar Yudha
Keikutsertaan Pemprov Kaltim menunjukkan jika daerah ini turut mendukung penuh acara tersebut. Bahkan Pemerintah ingin memberikan support dan terus bersosialisasi kepada masyarakat di Kalimantan Timur. Yudha mengungkapkan jika dirinya ingin memberikan edukasi terkait pentingnya peralihan dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik yang dikenal ramah lingkungan.
Bukan hanya itu, ia juga menyampaikan agar Kalimantan Timur bisa menjadi pelopor penggunaan kendaraan listrik. Dengan upaya itu diharapkan nantinya diikuti oleh provinsi lain di Indonesia.
“Kami terus berupaya agar masyarakat Kaltim dapat menjadi pelopor dalam penggunaan kendaraan berbasis listrik,” katanya.
Sebagai kepala di Dinas Perhubungan, Yudha mengungkapkan jika dirinya punya komitmen kuat untuk berupaya melakukan sosialisasi kepada semua masyarakat. Dirinya mengaku sudah melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada seluruh masyarakat agar lebih memilih kendaraan listrik daripada kendaraan konvensional.
“Kami sudah berkoordinasi, dan beberapa kendaraan listrik sudah digunakan untuk sosialisasi di masyarakat,” tuturnya.
Dalam sosialisasi itu, ada yang mengungkapkan jika kendaraan listrik ini kendalanya ada pada fasilitas. Masyarakat sekitar menilai fasilitas untuk kendaraan tersebut terbilang mahal dan langka di tiap daerah. Meski demikian, ia menyakinkan masyarkaat bahwa fasilitas BBM kelistrikan di Kalimantan Timur kedepannya akan dipenuhi secara masif.
“Dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat menyadari bahwa kendaraan berbasis listrik adalah pilihan yang efisien, ramah lingkungan, hemat, aman, tidak mengganggu, dan tidak berisik,” tuturnya.
Keunggulan Kendaraan Listrik
Kalimantan Timur siap menjadi pelopor penggunaan kendaraan listrik karena kendaraan ini memiliki banyak keunggulan. Bentuk keunggulannya ada pada efisiensi sumber energi. Menurut Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, biaya pengisian daya untuk kendaraan listrik dinilai lebih hemat daripada mengisi BBM untuk kendaraan konvensional.
Dari hasil analisis yang ada, kendaraan konvensional membutuhkan biaya setidaknya Rp. 750-1000/km. Sedangkan untuk kendaraan listrik hanya membutuhkan biaya antara Rp. 206-257/km.
Lalu dari sisi jarak tempuh, motor konvensional umumnya bisa menempuh jarak 60 km per pengisian BBM secara penuh (estimasi 5 liter bahan bakar). Untuk kendaraan listrik, bisa menempuh 300 km per pengisian dayanya.
Lalu dari sisi perawatan, kendaraan listrik dinilai lebih murah daripada kendaraan konvensional. Sebab, spare part antara mobil listrik dan konvensional sama baik dari sisi kelistrikan, penggerak, dan yang lainnya. Bentuk kesamaan itu dengan catatan kendaraan itu diproduksi pada tahun yang sama.
(ADV/DISHUBKT/FIT)