Kutai Kartanegara, Mediasamarinda.com – Dispar (Dinas Pariwisata) Kabupaten Kukar baru saja mengirimkan dua pengrajin batik asal Kabupaten Kukar ke Pekalongan yang dijuluki sebagai Kota Batik. Pengiriman dua orang pengrajin batik dilakukan demi menghadiri acara bergengsi Pekan Batik Nusantara yang diselenggarakan sejak tanggal 25 hingga 29 Oktober 2023 lalu.
Kunci Suksesnya Promosi Batik Lokal oleh Para Pengrajin Batik
Kepala Dispar (Dinas Pariwisata) Kabupaten Kukar, Slamet Hadiraharjo, menyampaikan sebenarnya Kabupaten Kukar telah dikenal lama memiliki banyak ragam dari motif batik lokal yang keindahan serta daya saingnya sangat kompetitif jika dibandingkan dengan motif batik daerah lainnya.
Kepala Dispar (Dinas Pariwisata) Kabupaten Kukar, Slamet Hadiraharjo menyebutkan pada event Pekan Batik Nusantara di Kota Batik Pekalongan sudah sukses mendatangkan dampak dan reaksi yang positif sepanjang kegiatan promosi batik lokal khas Kabupaten Kukar.
“Ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong pelaku ekonomi kreatif agar lebih termotivasi dalam menghasilkan produk lokal,” kata Slamet Hadiraharjo sebagai Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara pada hari Selasa lalu (31/10/2023).
Perlu diketahui, event Pekan Batik Nusantara dilaksanakan demi merayakan Hari Batik Nasional dan juga turut memperkenalkan serta mengembangkan karya – karya seni yang datang dari Nusantara.
Slamet Hadiraharjo sebagai Kepala Dispar (Dinas Pariwisata) Kabupaten Kutai Kartanegara mengungkapkan bahwa pemberangkatan kedua pengrajin batik lokal tersebut ke kota Batik Pekalongan dilakukan untuk mempromosikan produk bermotif batik khas Kutai Kartanegara di tingkat nasional.
“Kehadiran kami di sini juga memungkinkan kami untuk mempromosikan produk batik khas Kukar agar lebih dikenal oleh masyarakat luas,” tutup Slamet Hadiraharjo selaku Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara.
Keunggulan dan Kebanggaan dari Batik Kutai Kartanegara
Sebelumnya, batik dengan motif lokal khas Kutai Kartanegara tidak hanya dipamerkan pada Pekan Batik Nusantara saja. Sebelumnya fashion kolaborasi antara pengrajin batik Kukar bersama dengan fashion designer lokal berhasil menuai pujian pada event bergengsi Jogja Fashion Week. Termasuk batik jenis Melayu Kutai yang sudah dipamerkan pada Jogja Fashion Week berhasil mendapatkan pujian dan juga dukungan positif.
Pada saat ini, motif batik dengan tema Gula Gaet berhasil terpilih dan tampil di panggung berkilau Jogja Fashion Show.Diketahui lebih jauh, “Gula Gaet” merupakan camilan kudapan lokal yang berasal dari Kecamatan Sangasanga. Hadirnya motif batik Gula Gaet di Jogja Fashion Week menjadi lebih spesial karena berkolaborasi dalam nuansa kemerdekaan.
Kepala bidang (Kabid) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kukar, Imam Mardioto, menyatakan ia merasa begitu bangga dan yakin akan daya saing industri batik dari Kabupaten Kukar. Imam Mardioto pun berharap kedepannya masyarakat Benua Etam akan sering memakai batik Kutai Kartanegara.
Perkembangan industri batik Kabupaten Kukar diprediksi akan maju ke arah yang menggembirakan. Buktinya, saat ini Butik khas Batik Melayu Kutai di Kabupaten Kukar sudah berhasil menjual setidaknya 7.000 kain batik dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Untuk Batik Melayu Kutai ini datang dari karya Imam Pranawa, seorang desainer lokal.
Imam Pranawa dikenal begitu telaten dalam memproduksi motif, corak batik dan kain batik bernuansa kearifan lokal khas Kukar. Hebatnya, sampai pada saat ini Imam Pranawa berhasil memproduksi 16 jenis motif yang merupakan representasi Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Dengan branding Batik Melayu Kutai ini saya tidak memasukkan motif dayak atau motif cumi istilahnya. Jadi kita menggunakan kearifan lokal yang ada,” jelas Imam Pranawa, seorang seniman dan desainer lokal Kukar sebagaimana dilansir dari Pusaran Media.