
Samarinda, MEDIASAMARINDA.com – BPBD Provinsi Kalimantan Timur bekerja sama dengan Human Initiative untuk menggaungkan Program SPAB dalam kegiatan sosialisasi di sekolah yang kali ini diselenggarakan di Yayasan Bunga Bangsa. Kegiatan yang bertujuan untuk mengkampanyekan pengurangan risiko bencana ini memantik antusiasme dari pihak Yayasan Bunga Bangsa untuk selanjutnya diadakan program pengurangan risiko bencana di dalam kurikulum.
Program SPAB Kampanyekan Pengurangan Risiko Bencana di Sekolah
Beberapa waktu lewat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur berkesempatan untuk memberikan materi pengurangan risiko bencana di dalam acara sosialisasi Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Sosialisasi Program SPAB yang dinaungi oleh Human Initiative ini mengusung tajuk “Menyiapkan Satuan Pendidikan dalam Pencegahan dan Pengurangan Risiko Bencana”.
Program SPAB merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka pengurangan risiko bencana untuk meningkatkan kapasitas dari suatu satuan pendidikan agar dapat menciptakan suatu ekosistem pendidikan yang terjamin aman dari bahaya dan dampak bencana. Dalam pelaksanaannya, Program SPAB diatur di dalam ketetapan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 33 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program SPAB.
Kegiatan sosialisasi Program SPAB ini diusung oleh Human Initiative. Human Initiative merupakan organisasi kemanusiaan dengan strategi Theory of Change (TOC) yang fokus pada adanya dampak positif dari program perlindungan anak, program pemberdayaan masyarakat, serta manajemen kebencanaan dan tanggap darurat.
Kali ini, Human Initiative mengadakan sosialisasi Program SPAB sebagai upaya pengurangan risiko bencana yang beberapa pekan lalu diselenggarakan pada Yayasan Bunga Bangsa yang terletak di daerah Jl. Donald Isaac Pandjaitan, RT 01, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Sebagai kegiatan penyaluran tanggung jawab sosial, kegiatan kampanye pengurangan risiko bencana ini merupakan inisiasi dari Human Initiative bekerja sama dengan Forum Corporate Social Responsibility (CSR), BPBD Provinsi Kalimantan Timur, dan Bunga Bangsa Society.
Selesai menghadiri kesempatan berharga di hari itu, Direktur Pendidikan Yayasan Bunga Bangsa, yakni Bahtiar Fahrudin mengutarakan antusiasme dan harapan besarnya atas keberlanjutan dari sosialisasi ini setelah menyimak dan memahami materi workshop yang disampaikan oleh BPBD Provinsi Kalimantan Timur.

“BPBD diharapkan selalu siap untuk menjadi pendamping dalam tindak lanjut program di masing-masing sekolah,” Bahtiar Fahrudin berharap.
Dalam harapannya, Bahtiar Fahrudin menginginkan agar kedepannya nanti kegiatan sosialisasi ini dapat menciptakan program baru yaitu program pengurangan risiko bencana di dalam satuan pendidikan yang mendapat pendampingan dari pihak BPBD Provinsi Kalimantan Timur. Dengan pembahasan dikemas dalam kurikulum, untuk mengedukasi peserta didik dalam hal tanggap darurat bencana.
Kampanye Pengurangan Risiko Bencana
Sebagai Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalimantan Timur, Agus Tianur mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini yang disampaikan oleh Tresna Rosano yang menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana, pada saat menyampaikan kata sambutan.
Pertama-tama, pihak BPBD Provinsi Kalimantan Timur mengapresiasi Yayasan Bunga Bangsa, terutama pimpinannya yang merangkul lembaga BPBD Provinsi Kalimantan Timur untuk mendapat kesempatan menjalin hubungan kerjasama dengan Human Initiative yang juga menekuni bidang kebencanaan.
Sedangkan dari perwakilan pihak Human Inititative, yakni Yani Kartika, membeberkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk kampanye atas pengurangan risiko bencana di dalam ekosistem sekolah. Sebagai halnya sekolah merupakan salah satu sarana mendidik para pelajar agar memiliki budaya siaga dan ketangguhan bencana dalam lingkungan sekitarnya.
Sementara Yusan Triananda, yang merupakan Ketua Forum CSR Provinsi Kalimantan Timur, menjelaskan bahwa pihaknya siap sedia ikut andil mengambil peran sebagai pihak katalisator, baik dari memberi ide tema, mencari pemateri yang kompeten di bidangnya, penetapan tempat acara, sampai menarik kontribusi publik.
Kolaborasi sinergis ini diharapkan dapat membantu menyebarluaskan pengetahuan publik tentang Program SPAB dan dikenal di kalangan masyarakat terutama lingkungan sekolah, dan materi pengurangan risiko bencana dapat dikemas di dalam suatu kurikulum agar para peserta didik memiliki ketangguhan dan sigap tanggap darurat bencana. (ADV/HSP/BPBDKALTIM)