Samarinda, MediaSamarinda.com – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Kaltim M. Syafranuddin atau yang akrab dipanggil Ivan, baru – baru ini menyatakan pentingnya penelitian sejarah untuk provinsi Kalimantan Timur. Hal ini dilakukan mengingat kondisi sejarah Kalimantan Timur saat ini harus segera diberikan perhatian khusus. Syafranuddin sendiri menjelaskan bahwa sejarah bisa dipahami sebagai peristiwa ataupun kegiatan tertentu yang benar – benar terjadi.
Urgensi Penelitian Sejarah Untuk Provinsi Kaltim
Ivan menjelaskan pentingnya penelitian sejarah untuk mempelajari kejadian masa lalu hingga memahami asal – usul silsilah para raja – raja masa lampau di daerah Kalimantan Timur. Ivan juga menyebutkan saat ini sejarah Kaltim masih banyak yang tidak terdokumentasi dengan baik. Padahal sejatinya, pemeliharaan dan penelitian sejarah berkaitan erat dan dipandang penting. Hal ini perlu segera dilakukan agar sejarah Kaltim bisa ikut dipahami oleh generasi – generasi masa kini atau seterusnya.
Menyadari keadaan dokumentasi sejarah Kaltim yang sangatlah kurang, Ivan kembali menekankan peran penting dari DPK (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah) Kaltim. Saat ini, bisa dibilang DPK menjadi salah satu media yang mempunyai sumber daya dan kemampuan untuk mengumpulkan fragmentasi sejarah yang nantinya digunakan sebagai bahan literatur generasi muda.
“Contohnya saja seperti bendera merah putih pertama kali berkibar di Kaltim itu di mana? Siapa yang kibarkan, itu tidak ada dokumentasinya,” ucap Ivan saat ditemui usai pembukaan Kalimantan Timur Expo 2023 pada hari Sabtu (19/8/2023).
Untuk menjalankan fungsi dengan baik, Ivan meminta segenap masyarakat serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk dapat membantu DPK Kaltim memaksimalkan penjagaan serta membantu usaha konservasi arsip provinsi Kaltim agar tidak terkikis atau malah hilang seiring berjalannya waktu. Keberadaan arsip sejarah Kaltim dipandang penting bagi kemajuan daerah karena dari arsip serta dokumentasi sejarah, kita bisa memahami awal serta perkembangan daerah Kaltim kedepannya.
“Kalau arsip Kaltim hilang sudah tidak ada lagi bahan untuk mengetahui masa lampau di sini,” jelas Ivan.
Sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK Kaltim), Ivan mengajak para generasi muda, putra & putri Benua Etam untuk turut berpartisipasi dalam usaha bersama menjaga arsip dan dokumentasi sejarah Kalimantan Timur. Kedepannya, Ivan juga berharap DPK Kaltim serta masyarakat Kalimantan Timur dapat meningkatkan literasi sejarah secara signifikan.
Langkah – Langkah Penting Penelitian Sejarah
Pengadaan arsip atau dokumen informasi tentang sejarah Kalimantan Timur adalah hasil dari pelaksanaan penelitian sejarah. Penelitian sejarah dipandang sebagai sistem mekanisme untuk mendapatkan kebenaran peristiwa / dokumentasi sejarah tertentu. Mekanisme penelitian sejarah ini nantinya akan mempermudah penilaian dan juga pengujian sumber sejarah dengan kritis hingga nantinya khalayak luas bisa menikmatinya dengan mudah.
Dalam melakukan penelitian sejarah, seorang peneliti tidak boleh begitu saja menentukan sumber atau merumuskan hasil pengamatan dengan sendirinya. Penelitian sejarah yang sahih harus menggunakan 5 langkah prosedur penelitian sejarah, yaitu:
- Menentukan Topik
Topik penelitian sejarah harus unik, kesatuan, praktis, orisinil dan tentunya bermanfaat bagi khalayak luas. Topik penelitian yang nantinya diangkat dinilai mampu mengundang keingintahuan, bermanfaat untuk perkembangan ilmu, fokus dan nantinya peneliti bisa mengakses bukti dan dokumentasi sejarah. - Pengesahan Heuristik
Inilah tahapan dimana peneliti mulai berusaha memperoleh sumber serta bukti pendukung dari masalah atau topik penelitian. Upaya heuristik perlu dilakukan agar peneliti mampu menghasilkan penelitian berkualitas dan didasarkan pada bukti juga informasi yang sahih - Melakukan Verifikasi
Verifikasi menjadi salah satu proses yang penting dimana peneliti harus mampu memeriksa kebenaran fakta yang muncul dalam penelitian sejarah. Untuk mendapatkan hasil terbaik, peneliti dituntut untuk melakukan kritik ekstern dan kritik intern.
Kritik ekstern dilakukan dengan menguji keaslian dari fisik sumber sejarah serta memanfaatkan panca indra yang ia miliki. Misalnya; pemeriksaan struktur batuan prastasti atau pengujian warna kertas bersejarah.
Kritik intern didapat dengan menguji keaslian informasi pada materi sumber sejarah. Pada tahapan verifikasi ini, peneliti akan menguji keaslian sumber dengan memeriksa tanda tangan atau stemple dari institusi tertentu. - Interpretasi secara Objektif
Proses yang membuat peneliti memberikan analisis, penafsiran atau pendapat terkait tentang fakta yang diperoleh. - Pengecekan Historiografi
Tahap penelitian sejarah terakhir dimana peneliti harus menentukan, mencari, memeriksa dan memberikan penafsiran dari fakta sejarah yang ada untuk menghasilkan hasil penelitian.
Sejarah merupakan bagian penting kehidupan kita. Sebagai rakyat Kaltim ataupun sebagai warga negara Indonesia. Ketika kita mempunyai pengetahuan atas peristiwa dan kejadian bersejarah, kita bisa mengambil pembelajaran serta menghargai dampak hasil dari peristiwa bersejarah tertentu. (Dty/adv)
Sumber Eksternal :
– Brain Academy – Simak, 5 Tahapan Penelitian Sejarah Menurut Ahli serta Contohnya
– detikedu – Penelitian Sejarah: Pengertian, Langkah-langkah, dan Contoh