29.2 C
Samarinda
7 Februari 2025
BerandaKaltimPotensi Kekeringan Mengancam Kaltim Tahun 2020-2050: BPBD dan Upaya Pencegahan

Potensi Kekeringan Mengancam Kaltim Tahun 2020-2050: BPBD dan Upaya Pencegahan

Date:

Must read

Related News

Wisata Alam Gunung Boga Menjadi Destinasi Favorit Pada 2022. Pihak Pemkab Siap Menyokong 

Paser, MEDIASAMARINDA.COM - Akaml Malik selaku PJ Gubernjmur Kalimantan...

FPTI Luncurkan Pembinaan Prestasi Untuk Capai Hasil Ambisius di PON Mendatang

Samarinda, MediaSamarinda.com - Untuk meningkatkan jumlah peraihan medali pada...

Ini Target Perolehan Medali Kaltim Agar Raih Posisi 5 di PON 2024

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Atlet kontingen Provinsi Kalimantan Timur mendapatkan target...

Gelar Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana, Begini Harapan BPBD Samarinda!

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama...

Selamat! BK PON Hasilkan 248 Medali, Kaltim Sukses Duduki Peringkat 4 Nasional

Samarinda, Mediasamarinda.com - Provinsi Kaltim kembali berhasil mengukir prestasi...
banner bpbd

KALIMANTAN TIMUR, MEDIASAMARINDA.COM – Potensi kekeringan yang terjadi di Kalimantan Timur menjadi perhatian serius Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), setelah menerima hasil penelitian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Hasil riset tersebut memproyeksikan kekeringan yang mungkin terjadi dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, memperingatkan bahwa cuaca ekstrim, khususnya penurunan curah hujan, akan menjadi tantangan utama bagi wilayah ini.

Potensi Kekeringan Hasil Riset BRIN, Berikut Tanggapan BPBD Kaltim

Menurut BRIN, curah hujan yang semakin ringan dan peningkatan kekeringan secara signifikan akan menjadi dampak nyata yang harus dihadapi oleh Kalimantan Timur. Tresna Rosana, Ketua Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalimantan Timur, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi saat ini. Meskipun hujan masih turun, intensitasnya menurun, menciptakan kekeringan yang lebih terasa dibanding sebelumnya.

potensi kekeringan, karhutla

“Jadi kita merasakan hujan tapi tidak selebat yang dulu, hujannya ringan-ringan saja, kemudian tingkat kekeringannya itu lebih kering dari yang sebelumnya pernah terjadi dan kalau sebelumnya panasnya tidak terlalu, sekarang panasnya luar biasa,” ujar Tresna.

Penelitian lain juga menyoroti proyeksi peningkatan hari-hari tanpa hujan dalam rentang 30 tahun mendatang. Pada masa mendatang, diperkirakan satu bulan baru akan terjadi hujan, meningkatkan risiko kekeringan yang berdampak serius terhadap sumber daya air dan potensi Karhutla.

“Jadi hari-hari tanpa hujan jadi meningkat, biasanya kita satu bulan ada tiga kali sampai empat kali hujan, kalau ini nanti bisa satu bulan baru terjadi hujan, itu proyeksinya dari tahun 2020 hingga tahun2050,” urainya.

Potensi Kekeringan Terhadap IKN Nusantara

Ancaman kekeringan di Kalimantan Timur tidak hanya memengaruhi daerah setempat, tetapi juga dapat memicu krisis air yang signifikan, terutama di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN). Kondisi kekeringan yang berlangsung dalam jangka panjang dapat menyebabkan penurunan Sumber Daya Air (SDA) dan meningkatkan risiko Karhutla.

Pada September 2023, sejumlah kebakaran hutan melanda wilayah tersebut, menghanguskan sekitar 1.300 hektar lahan. Meskipun bukan hutan primer yang terdampak kebakaran, BPBD Provinsi dan Kabupaten/Kota Kalimantan Timur dengan sigap merespons kejadian tersebut.

“Karhutla gambarannya di bulan September itu ada 1.300 hektar yang terbakar, tapi itu bukan hutan primer melainkan hutan-hutan kecil yang berada di pinggiran dan tim Dinas Kehutanan, BPBD Kaltim dan Kabupaten dan Kota serta Dinas terkait lainnya masih bisa memadamkan meskipun masih kelihatan asap-asap tapi tidak terlalu parah, kita masih bisa menanganinya,” ungkap Tresna.

BPBD Kaltim Upayakan Pencegahan Dini Kekeringan

BPBD Kalimantan Timur terus mencarikan solusi untuk menghadapi tantangan ini. Tresna menjelaskan pihaknya telah berupaya meningkatkan kesiapsiagaan dan pencegahan dalam menghadapi dampak kekeringan yang kemungkinan akan semakin parah. Kerjasama antarinstansi menjadi kunci, melibatkan sejumlah stakeholder, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan Dinas Kehutanan.

Proaktif dalam menghadapi risiko kekeringan, BPBD Provinsi Kalimantan Timur membentuk tim respons cepat untuk menanggapi kejadian Karhutla. Langkah-langkah konkret termasuk peningkatan pengelolaan air, pelestarian hutan, dan investasi dalam teknologi hijau sebagai langkah-langkah strategis untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Dalam menghadapi proyeksi kekeringan yang mengkhawatirkan, langkah-langkah konkret dan kerjasama antarinstansi menjadi kunci untuk memitigasi dampak buruk. Masyarakat juga diharapkan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan air dan pencegahan kebakaran hutan.

Dalam menghadapi potensi kekeringan yang mengancam Kalimantan Timur, kerjasama antarinstansi dan langkah-langkah pencegahan yang konkret menjadi kunci utama. Dengan demikian, Kalimantan Timur dapat bersiap menghadapi masa depan yang penuh tantangan ini dengan lebih baik.

BPBD Kalimantan Timur bersama seluruh pemangku kepentingan telah berkomitmen untuk melibatkan masyarakat dalam upaya pengelolaan air yang berkelanjutan dan pencegahan kebakaran hutan, sehingga diharapkan wilayah ini dapat mengatasi tantangan masa depan dengan lebih baik dan menjaga ketahanan lingkungan secara bersama-sama.

(ADV/HSP/BPBDKALTIM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini