Samarinda, MEDIASAMARINDA.com – Kecamatan Loa Kulu mencuri perhatian Muhammad Samsun dengan ragam potensi pertanian daerahnya yang sangat menjanjikan untuk diberdayakan. Namun, mirisnya belum semua lahan pertanian yang berhektare-hektare di kawasan ini sudah digarap seluruhnya. Sistem irigasi yang dinilai memadai masih belum mencukupi semua kawasan di kecamatan ini. Dengan demikian, Muhammad Samsun meminta pemerintah provinsi dan kabupaten dapat memberikan perhatiannya kepada kecamatan potensial ini.
Pemberdayaan Potensi Pertanian Masih Perlu Irigasi yang Memadai
Muhammad Samsun, pria pemangku jabatan sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur, menyatakan bahwa lahan pertanian di kawasan daerah Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) belum dimanfaatkan dan diolah secara maksimal seluruhnya. Sedangkan menurut pengamatan Muhammad Samsun, lahan di kawasan wilayah Kecamatan Loa Kulu tersebut mempunyai potensi pertanian yang sangat kuat dan kompeten. Dimana dengan hasil pertanian yang mumpuni tersebut berpotensi untuk memberi jaminan pengadaan pasokan bahan pangan daerah sehingga mampu mewujudkan kedaulatan pangan di kawasan tersebut.
Kecamatan Loa Kulu merupakan salah satu kecamatan yang letaknya berada di wilayah tengah dari Kabupaten Kukar. Jumlah penduduk yang mendiami wilayah ini pada tahun 2020 terhitung mencapai sebanyak 51.639 jiwa penduduk yang tersebar ke dalam 15 desa dengan total luas wilayah mencapai 1.405,7 km2.
Menurut pendapat Muhammad Samsun, potensi pertanian di kawasan daerah Kecamatan Loa Kulu ini belum seluruhnya tersentuh salah satunya disebabkan karena di wilayah daerah lahan pertanian kecamatan ini belum seluruhnya tersedia sarana dan prasarana penunjang sektor pertanian seperti saluran irigasi yang mengalirkan sumber air ke berbagai lahan pertanian dengan layak dan maksimal ke seluruh kawasan wilayah yang berada di kecamatan yang dulunya merupakan wilayah eksploitasi batubara utama pada saat masa penjajahan di bawah pemerintahan kolonial Hindia Belanda tersebut.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur tersebut merasa sangat menyesalkan kenyataan terbengkalainya lahan pertanian yang belum bisa diberdayakan secara optimal itu. Pasalnya, kecamatan yang juga memiliki potensi limpahan cadangan batubara yang tergolong cukup besar di sebagian wilayahnya ini nyatanya mempunyai ketersediaan lahan pertanian yang luasnya mencapai lebih dari 100 Ha. Akan tetapi kenyataan miris harus menghalangi sektor pertanian di wilayah ini untuk dapat diberdayakan sepenuhnya karena belum tercukupinya saluran irigasi di beberapa daerah.
“Luas lahan pertanian disini 100 hektare lebih, namun belum tergarap karena belum adanya irigasi, ini yang diminta masyarakat,” ucap pria yang biasa akrab disapa dengan panggilan Samsun tersebut.
Samsun Harapkan Perhatian Serius Pemerintah Dalam Pengelolaan Potensi Pertanian
Dengan adanya keterbatasan saluran irigasi tersebut, Muhammad Samsun mengutarakan permintaannya kepada pemerintah provinsi maupun kabupaten untuk mulai mengambil perhatian serius dengan mengupayakan pengadaan pembangunan sarana dan prasarana pertanian, dalam hal ini adalah rangkaian aliran irigasi yang proporsional dan juga sistematis. Pasalnya, dengan dibangunnya aliran sistem irigasi tersebut, kedepannya para masyarakat setempat dapat dengan lebih leluasa memberdayakan dan mengolah lahan pertanian yang dimiliki secara lebih efisien dan efektif. Sehingga kuantitas dan kualitas hasil panen para petani di daerah tersebut dapat mengalami peningkatan karena telah mendapatkan jaminan ketersediaan sistem pengairan.
Pria yang merupakan anggota legislatif yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) Kebupaten Kukar tersebut juga berharap dengan dibuatnya sistem aliran irigasi yang proporsional dan sistematis, kedepannya akan membantu mendorong produktivitas lahan pertanian menjadi lebih meningkat, membantu dan mendukung peningkatan perekonomian masyarakat, dan memanfaatkan potensi pertanian dengan cara yang lebih optimal.
Apalagi setelah mendapat kesempatan untuk melakukan kunjungan ke beberapa wilayah di kecamatan tersebut, Muhammad Samsun menemukan beberapa komoditas hasil pertanian yang menarik perhatiannya. Dimana, kecamatan yang memiliki luas lahan dan potensi hasil pertanian yang sangat dapat diperhitungkan tersebut memiliki komoditas hasil pertanian seperti buah alpukat dan jambu kristal yang sangat potensial dan menjanjikan untuk dapat dibudidayakan.
Maka dari itu, Muhammad Samsun mengharapkan berbagai kekhawatiran, keresahan, aspirasi, dan kebutuhan masyarakat di kecamatan tersebut dapat diaktualisasikan dengan serius dan segera. Misalnya seperti pembangunan sarana-prasarana sektor pertanian, pembuatan aliran irigasi, dan pembagian bantuan pupuk. Pasalnya dengan memenuhi kebutuhan para petani ini nantinya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
(ADV/DPRDPROVKALTIM/RH)
