25.2 C
Samarinda
10 Desember 2024
BerandaKaltimSamarindaBerikut Tahapan Pemilu 2024 Dan Cara Mencegah Berita Hoax

Berikut Tahapan Pemilu 2024 Dan Cara Mencegah Berita Hoax

Date:

Must read

Related News

Buka Festival Budaya Kutai Adat Lawas, Akhmad Taufik Ingin Nutuk Beham Mendunia

Media Samarinda, Kukar - Nutuk Beham, pesta masyarakat Kutai...

Sepakat, Lokasi Car Free Day (CFD) Jalan KH Acmad Mukhis di Pindah

Media Samarinda, Kukar - Lokasi pemindahan Car Free Day...

Tiga IKM Wakili Kukar Ikuti Dekranas di Surakarta

Media Samarinda, Kukar - Tiga pelaku Industri Kecil Menengah...

Kesbangpol Kukar Segera Cairkan Bankeu Tujuh Parpol

Media Samarind, Kukar - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik...

BPBD Kukar, Berikan Himbauan Tentang Banjir Susulan Dari Kabupaten Mahulu

Media Samarinda, Kukar - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)...

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com – Pemilu 2024 sebentar lagi, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kaltim (DPK) mengajak agar masyarakat lebih melek literasi untuk mencegah terjadinya konflik karena berita hoax yang mengandung provokasi. 

Pesta rakyat akan dilaksakan pada tanggal 14 Februari 2024. Sedangkan untuk Pilkada akan diselengggarakan bulan November 2024. 

Apa Saja Tahapan Pemilu 2024?

Penyusunan peraturan KPU sudah diselenggarakan sejak 14 Juni 2022 dan berjalan sampai nanti di tanggal 14 Desember 2023. Setelah itu, dilanjutkan dengan pendaftaran dan verifikasi peserta yang sudah dilaksanakan tahun 2022 tahun kemarin, sekaligus penetapan jumlah kursi. 

Jadwal pencalonan presiden dan wakil presiden  akan di selenggarakan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023, disusul pencalonan anggota DPR, DPRD. 

Sedangkan masa kampanye seharusnya akan diadakan 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024. Meskipun faktanya, sekarang sudah mulai banyak yang melakukan kampanye. 

Bagaimana Langkah Kita Dalam Mengatasi Berita Hoax? Ada 3 Langkah!

  1. Melibatkan Penegakan Hukum

    Salah satu cara mengatasi berita hoax adalah dengan menempuh jalur hukum yang ditujukan baik itu untuk pembuat berita maupun yang menyebarkan. Tujuannya membuat efek jera agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dengan begitu berita hoax tidak akan menjadi wabah di masyarakat khususnya menjelang pemilu 2024.

  2. Penyelenggara Platform Digital

    Sudah seharusnya penyelenggara platform sosial media bekerja sama dengan situs pers resmi untuk memerangi berita palsu yang bertebaran.

  1. Pentingnya Mengedukasi Masyarakat

    Edukasi untuk masyarakat agar tidak ragu melaporkan berita-berita palsu yang mengandung provokasi ke situs-situs resmi seperti kominfo dan komunitas terkait. Dan selalu menghimbau untuk tidak mudah terpancing dengan adanya informasi yang sumbernya tidak jelas, terutama pada judul berita yang mengandung ujaran kebencian ataupun hasutan.

Kepala DPK Kaltim M Syafranuddin mengajak masyarakat untuk lebih kritis terhadap berita yang ada, tidak mudah percaya dan terprovokasi. Semua itu akan bisa dilakukan dengan terus berlatih memunculkan rasa penasaran, keingintahuan terhadap sumber berita yang disajikan. 

Pemilu 2024, tahapan pemilu 2024, kapan pemilu 2024, literasi, kapan pemili 2024
Kepala DPK Kaltim M Syafranuddin
Sumber : VIVA BORNEO

“Literasi penting ditingkatkan jelang pemilu 2024, hal tersebut sebagai langkah agar masyarakat tidak terjebak di dalam narasi yang menimbulkan konflik,” ucapnya Kamis (10/9/2023).

Ivan sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa jelang pemilu sering terjadi kericuhan akibat berita-berita yang mengandung provokasi, mulai dari pencemaran nama baik, hingga menyinggung soal suku agama dan ras. Harapannya pemilu tahun depan berjalan dengan damai. Karena sudah seharusnya makna “pesta rakyat” ini masyarakat benar-benar merasakan pesta yang sesungguhnya. 

Berikut Cara Mendeteksi Berita Hoax

  • Judul Mengandung Hasutan

    Headline berita yang mengandung ujaran kebencian oleh golongan tertentu atau mengandung unsur SARA memang sebaiknya dihindari.

  • Sumber Informasi

    Data yang diambil oleh portal berita harus akurat dari situs website resmi seperti kominfo atau KPK.

  • Sumber Foto

    Jika melihat sebuah gambar yang dimanipulasi dengan sentuhan editing, maka yang perlu kita lakukan adalah dengan mengecheck di mesin pencarian google, lalu mencocokan dan membandingkan foto-foto yang asli.

  • Bergabung Dengan Komunitas

    Hadirnya komunitas membantu kita untuk bisa menyaring berita. Komunitas-komunitas tersebut biasanya hadir di platfom sosial media seperti facebook  fanpage Forum Anti Fitnah, Indonesian Hoax Buster, Group Sekoci dan Fanpage Indonesian Hoaxes.

Ivan menyebutkan literasi kepemiluan harus sering dilaksanakan demi memberikan pemahaman kepada masyarakat. Meskipun tak bisa dipungkiri, minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu kendala dalam melakukan hal tersebut. Namun bukan berarti tidak bisa dilakukan, dengan cara sering mengedukasi masyarakat agar lebih kritis dan tidak buru-buru menyebar berita yang belum tentu benar, semua bisa dilakukan dengan menghidupkan perpustakaan setiap wilayah. 

“Ini menjadi tantangan bagi kami sendiri, khususnya di DPK Kaltim,” tutupnya.(Dty/adv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini