SAMARINDA, MEDIASAMARINDA.com – Baru-baru ini masyarakat Kota Samarinda digegerkan oleh penemuan janin bayi di Taman Islamic Samarinda, tepatnya di bantaran Sungai Mahakam pada Sabtu (21/10/2023), sekitar Pukul 06.00 Wita. Diperkirakan sosok janin yang nyaris berbentuk sempurna itu pun berjenis kelamin perempuan dengan posisi meringkuk layaknya masih di dalam kandungan.
Janin Bayi Berusia 7 Bulan
Masyarakat Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) belum lama ini dikagetkan dengan penemuan janin bayi di depan Taman Islamic Samarinda. Tepatnya, berada di tepian Sungai Mahakam, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang pada Sabtu pagi, (21/10/2023).
Berdasarkan video yang beredar, sosok mungil tak berdosa itu nyaris terlihat sempurna dengan rambut tipis di kepalanya dan dua bola mata yang nampak terbuka. Tak hanya itu, janin bayi ini juga ditemukan dengan kondisi meringkuk layaknya masih di dalam kandungan. Hal ini dibuktikan dengan kepalan tangan kecilnya yang berada di depan dada.
Diperkirakan bakal bayi ini telah berusia tujuh bulan sebagaimana disampaikan oleh Kepala Sub-unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda Aiptu Harry Cahyadi. Ia menambahkan bahwa janin bayi ini juga memiliki panjang 25 cm dengan pigmen kulit berwarna putih.
Disebutkan oleh Harry, bahwa penemuan janin bayi di Taman Islamic Samarinda ini masih menimbulkan banyak tanda tanya. Pasalnya, hingga kini pihaknya menyampaikan bahwa belum diketahui pasti motif maupun pelaku dibalik fenomena penemuan janin bayi di Taman Islamic Samarinda tersebut.
“Bayi itu ditemukan dalam keadaan kotor dan tidak tertutup kain. Kami belum mengetahui penyebab kematian dan identitas orang tua bayi tersebut,” ujar Harry.
Kronologi Penemuan Janin Bayi di Taman Islamic Samarinda
Dikabarkan, fenomena penemuan janin bayi di Taman Islamic Samarinda berawal dari tiga orang saksi yang merasa curiga terhadap penampakan benda mengapung layaknya boneka. Ketiga saksi itupun terdiri dari Muhammad Renaldi (19), Lutvi Ahmad Airlangga (19), dan Andi M. Fahrezi (18).
“Ketiga saksi melihat ada benda mencurigakan di bantaran sungai. Setelah mereka mendekat, ternyata itu adalah mayat bayi. Mereka kemudian menghubungi Pos Patwal Polresta Samarinda, Polsek Sungai Kunjang, dan Babinsa,” kata Aiptu Harry Cahyadi selaku Kepala Sub-unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda.
Berdasarkan laporan yang terkumpul, pihak berwenang yang terdiri dari personel Polsek Sungai Kunjang dan Babinsa Polres Samarinda pun kemudian mengevakuasi jenazah bayi tersebut. Tak hanya itu, mereka juga merujuk janin bayi itu ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda guna dilakukan visum.
Menurut informasi, terdapat sebuah dompet berwarna hitam yang ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan mayat bayi. Meski belum diketahui pasti apakah pemilik dompet tersebut merupakan orang tua sang janin, namun pihak kepolisian meminta agar masyarakat segera melapor jika mendapati informasi terbaru.
“Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus itu. Kami menghimbau masyarakat yang mengetahui informasi terkait mayat bayi untuk segera melapor ke polisi,” tutup Harry.
Sementara itu, saksi bernama Lutvi Ahmad Airlangga (19) juga turut menyampaikan tanggapannya. Ia mengaku kaget saat tidak sengaja melihat sosok bayi yang terapung di bantaran Mahakam. Kemudian, ia mengajak kedua temannya untuk turut memeriksa penampakan tersebut.
“Kaget saya ternyata itu bayi. Saya sempat pegang kaki kirinya dan berteriak memanggil dua teman saya lainnya,” ujar Lutvi.
Saat dipastikan bahwa yang dilihatnya memang benar seorang janin bayi yang sudah tidak berdaya, selanjutnya mereka pun tidak tinggal diam. Melainkan meminta bantuan warga terdekat dan segera melaporkannya ke pihak berwajib.
“Ada bapak-bapak selesai shalat subuh, datangin kami dan lapor ke pos polisi,” ujar Lutvi.
Dikatakannya, bahwa respon tanggap dari masyarakat dan juga otoritas setempat terhadap penemuan janin bayi di Taman Islamic Samarinda patut diacungi jempol. Dimana, jajaran kepolisian Satlantas Polresta Samarinda, Polsek Sungai Kunjang, Polsek Kawasan Pelabuhan, PMI, dan relawan segera tiba di lokasi, tepatnya yakni sekitar pukul 06.15 WITA.