29.2 C
Samarinda
7 Februari 2025
BerandaKaltimSamarindaIsran Noor Larang UI Pindah ke IKN, Begini Alasannya

Isran Noor Larang UI Pindah ke IKN, Begini Alasannya

Date:

Must read

Related News

Persiapan PON XXI Aceh-Sumut 2024: Rakerprov 2023 KONI Kaltim

SAMARINDA, MEDIASAMARINDA.COM - Komitmen dalam persiapan PON XXI Aceh...

KONI Kaltim Berikan Syarat Keikutsertaan Atlet Berkualitas Dalam Ajang Pra PON 2023

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Ajang pra PON 2023 sudah diikuti...

KONI Kaltim Berhasil Kualifikasi PON dalam 12 Cabang Olahraga

Kalimantan Timur - MEDIASAMARINDA.com - Komite Olahraga Nasional Indonesia...

Proker Disdikbud Kaltim Tetap Dilanjutkan: Peningkatan Sapras dan Kompetensi Guru

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim...

Akmal Malik Lakukan Sertijab Gubernur Kaltim, Begini Harapan DPRD Kaltim

Samarinda, JURNALKALTIM.com - Penjabat Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik...

SAMARINDA, MEDIASAMARINDA.com – Gubernur Isran Noor menjawab kekhawatiran dan pertanyaan dosen beserta mahasiswa Universitas Indonesia (UI) mengenai isu relokasi universitas seiring adanya pembangunan di IKN Nusantara.

Momen tersebut terjadi saat Gubernur Isran menjadi pemateri dalam kegiatan Kuliah Umum bertema Leader’s Lecture Series on Humanities di Auditorium Gedung 1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI yang dilaksanakan pada Senin (10/7/2023).

Saat itu, peserta yang hadir menerima berbagai materi khususnya terkait sejarah, pembangunan dan masa depan di IKN. Sehingga memancing pertanyaan-pertanyaan kritis yang selaras dengan materi yang disampaikan oleh Gubernur Isran.

UI Tidak Perlu Pindah ke IKN

Meskipun salah satu tujuan pemindahan ibu kota adalah peningkatan di taraf pendidikan, bukan berarti seluruh komponen-komponennya juga ikut direlokasi sebagaimana disampaikan oleh Gubernur Isran.

Isran meyakini bahwa perguruan-perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia baik di Pulau Jawa, Sulawesi, Sumatra, maupun Kalimantan memiliki keunggulannya masing-masing. Ia meminta potensi tersebut terus dikembangkan oleh seluruh komponen perguruan tinggi.

“UI tetap saja di Depok. Tidak perlu rame-rame pindah ke IKN, tidak perlu. Tapi wajib terus dikembangkan,” ungkap Gubernur Isran Noor.

“Bukan saya tidak suka, atau saya tidak mau. Tapi sebaiknya, biarlah universitas-universitas itu terus maju dan berkembang di tempatnya, tidak perlu pindah ke IKN,” imbuhnya.

Isran Noor, Perguruan Tinggi
Foto : Gubernur Kaltim Isran Noor
Sumber : PEMPROV KALTIM

Menurut Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ini, keberadaan ibu kota menjadi sebuah tantangan bagi seluruh elemen bangsa, tidak terkecuali perguruan tinggi sebagai tempat para intelektual dan pencetak generasi penerus bangsa.

“Jadi saya setuju dan sangat setuju, apabila perguruan tinggi yang ada saat ini tetap di daerahnya masing-masing. Tapi harus terus dikembangkan untuk menghadapi tantangan IKN,” tegasnya.

Isran menekankan bahwa pembangunan di IKN hanya melibatkan 10% dari total wilayah Kalimantan Timur, yang artinya IKN akan menggunakan lahan seluas 56.180 hektare dari total wilayah Kaltim yang terdiri dari 256.142 hektare daratan dan 68.189 hektare perairan. Terlebih, Isran pun menegaskan bahwa penduduk di IKN tidak akan melebihi 2,5 juta orang.

“IKN diperkirakan akan dihuni oleh sekitar 2,5 juta orang dan hanya sekitar 10 persen dari total luas kawasan yang akan digunakan,” terangnya.

Isran Noor menyampaikan rasa bangganya terhadap kontribusi yang diberikan oleh perguruan tinggi khususnya dalam mewujudkan ibu kota baru yang berwawasan lingkungan.

“Kami mengajak seluruh komponen UI untuk mempersiapkan diri menyongsong IKN tanpa perlu khawatir tentang relokasi ke IKN,” ungkapnya.

Pembangunan Universitas Baru di IKN

Sejumlah perguruan tinggi nampaknya akan tetap dibangun di kawasan IKN. Meskipun Gubernur Isran Noor telah membahas persoalan ini, namun minat sejumlah perguruan tinggi dalam mewujudkan SDM yang mumpuni di setiap daerah tetap tidak bisa dielakkan.

Beberapa universitas pun telah mencuri start dalam keterlibatannya di IKN, seperti Universitas Gunadarma, Universitas Terbuka (UT), Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK), Yayasan Sanata Dharma (YSD) Yogyakarta, Universitas Negeri Nusantara (UNN), Universitas Vokasi Pertamina hingga merambah pada universitas bertaraf internasional.

“PDRI Kaltim optimis bahwa keberadaan IKN bakal memicu berdirinya Universitas level nasional dan internasional di wilayah Kaltim,” kata Wakil Ketua Persaudaraan Dosen Republik Indonesia (PDRI) Provinsi Kalimantan Timur, Suid Saidi.

Sementara di waktu yang berbeda, Jokowi mendukung penuh pembangunan perguruan tinggi di kawasan IKN. Ia mengaku telah menampung saran dari para tokoh di IKN terkait hal tersebut.

“Tadi ada beberapa usulan mengenai pembangunan universitas, perguruan tinggi. Saya kira itu memang sudah jadi bagian dari rencana kita artinya tidak ada masalah,” ucap Jokowi.

Tak hanya di sektor pendidikan, 9 (sembilan) rumah sakit bertaraf internasional bahkan sudah mulai dibangun di kawasan IKN, salah satunya yakni RS Hermina yang merupakan kerjasama antara PT Medikaloka Hermina Tbk dengan PT Bina Karya (Persero).

 “Kami berusaha menyelesaikan RS ini untuk bisa operasional Agustus 2024. Semoga kami dapat dibantu untuk bisa mendapatkan izin ground breaking pada bulan Agustus 2023,” ujar Direktur Utama PT Medikaloka Hermina Tbk Hasmoro.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini