SAMARINDA, MEDIASAMARINDA.com, Kota Samarinda dikabarkan mengalami kelangkaan gas elpiji 3 kg beberapa hari terakhir. Dinas Perdagangan Kota Samarinda menggelar operasi pasar tabung gas elpiji 3 kg dengan sistem by name by address. Operasi tersebut akan digelar di 10 kecamatan dengan menyiapkan 11.200 tabung. Upaya tersebut sebagai solusi untuk mengantisipasi kelangkaan tabung elpiji 3 kg.

Sumber : Pemerintahan Kota Samarinda, Dinas Perdagangan
Pemkot Salurkan Bantuan Gas Elpiji 3 kg Sebanyak 11.200 Kepada Masyarakat Miskin Ekstrem
Menurut Marnabas, Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, penyediaan tersebut untuk menghindari terjadinya kelangkaan dan juga percobaan program baru. Ia juga menambahkan penggunaan gas elpiji 3 kg kurang tepat sasaran. Banyak orang kaya yang menggunakan tabung tersebut, padahal gas elpiji 3 kg hanya diperuntukan untuk warga miskin
Pemerintah Kota Samarinda sedang menerapkan sistem by name by address untuk pertama kalinya. Dengan sistem tersebut diharapkan bisa membantu kebutuhan masyarakat kelas bawah terutama warga miskin ekstrem dalam penggunaan tabung elpiji tiga kilogram. Pembagian tersebut akan diserahkan kepada warga miskin sekitar 6000 – 7000 sedangkan sisanya untuk kebutuhan UMKM.
Marnabas menyampaikan, penyaluran gas melon dengan sistem by name by addres diperuntukkan masyarakat miskin menengah kebawah. Dengan jumlah penerima yakni 7000 masyarakat miskin ekstrem, ia berharap di setiap pangkalan ada daftar nama orang penerima bantuan gas LPG 3kg. Sedangkan untuk sisanya diperuntukkan UMKM.
Marnabas juga menegaskan masyarakat yang memiliki kemampuan finansial lebih untuk tidak menggunakan atau membeli gas elpiji 3 kg.
“Tentunya agara bantuan subsidi ini tepat sasaran dan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat kurang mampu di Kota Samarinda.” katanya.
Untuk pembagiannya, pemkot menggunakan kupon yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat miskin. Untuk data masyarakat miskin diperoleh dari Dinsos Kota Samarinda. Ada sekitar 11.200 jumlah tabung gas elpiji 3 kg yang akan disalurkan di sepuluh kecamatan di Kota Samarinda.
Menurut keterangan dari Marnabas, dari data yang diperoleh akan dibuatkan kupon bagi penerima bantuan yang nantinya akan diserahkan kepada camat setempat. Untuk pengambilan diberikan waktu lima hari di setiap kecamatan.
Apabila sistem by name by address ini berhasil, Dinas Perdagangan Samarinda berencana menyalurkan bantuan tidak hanya untuk warga kategori miskin ekstrem yang akan disubsidi gas elpiji 3 kg, melainkan seluruh masyarakat yang masuk dalam kategori miskin juga akan mendapatkan subsidi.
Marnabas menambahkan, sistem ini akan berhasil. Ia berharap untuk kedepannya semua masyarakat yang masuk kategori miskin akan diberikan subsidi gas LPG 3kg. Sebab, data dari Dinsos ada beberapa tingkat kemiskinan.
Faktor Pemicu Kelangkaan Gas Elpiji 3 kg di Sejumlah Tempat
Beberapa faktor yang menjadi pemicu kelangkaan gas elpiji 3 kg adalah adanya ketidakseimbangan harga yang sangat njomplang antara gas elpiji 3 kg dengan gas elpiji 12 kg. Selain itu, adanya permintaan tinggi di sejumlah tempat, perubahan regulasi atau kebijakan pemerintah terkait harga, distribusi atau impor gas elpiji dapat berdampak pada pasokan.
“Mendapati isu kelangkaan elpiji 3 kg, dapat kami laporkan bahwa PT Pertamina patra niaga regional Kaltim terutama Samarinda menyalurkan dengan kuota sesuai yang ditetapkan pemerintah pusat dalam hal ini di Samarinda jumlah kuota 2023 sebanyak 8,9 juta tabung dimana sejak Mei kemarin telah disalurkan sebanyak 4 juta tabung, walaupun seharusnya hanya 3,6 juta artinya ada over 400 ribu tabung atau 10 persen.” ungkap Arya Yusa, Area Manager Commrel dan CSR Kalimantan, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan.
Guna memastikan penyaluran elpiji 3 kg bisa tepat sasaran, pihaknya mengajak pemerintah daerah agar menjalin koordinasi yang baik dengan aparat penegak hukum agar penyaluran bisa diawasi dengan baik dan tepat sasaran.