Samarinda, Mediasamarinda.com – Keseriusan Provinsi Kaltim menjelang Pekan Olahraga Nasional 2024 tercermin dari medali emas yang ditargetkan kepada atlet-atletnya. Dalam mencapai target tersebut, Kaltim benar-benar melakukan seleksi yang ketat untuk memilih atlet terbaik yang akan diikutkan di PON nanti.
Target Emas dari Dispora Kaltim
Agus Hari Kesuma selaku Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, menyampaikan bahwa atlet-atlet Kaltim akan diseleksi lagi. Seleksi ini bertujuan untuk mematangkan persiapan dalam menghadapi Pekan Olahraga Nasional 2024. Kabar tersebut disampaikan melalui Masturi Akbar Tapipullah, yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga (Binpres).
Pria yang biasa dipanggil Tapip tersebut menjelaskan bahwa atlet yang tidak berhasil meraih medali di babak kualifikasi PON nantinya akan dievaluasi lagi. Evaluasi dan seleksi dilakukan oleh Dispora langsung dalam menentukan kesiapan para atlet di Pekan Olahraga Nasional 2024. Melalui serangkaian seleksi yang ketat, Tapip berharap atlet-atlet Kalimantan Timur mampu meraih banyak medali emas.
“Dengan persiapan matang yang kami lakukan, harapannya nanti atlet-atlet Kalimantan Timur dapat meraih prestasi terbaik mereka pada perhelatan PON 2024,” ujarnya. Tapip juga menambahkan bahwa hasil babak kualifikasi PON akan menentukan cabang-cabang olahraga yang akan mewakili Benua Etam. Para atlet diharapkan terus memperhatikan faktor-faktor utama seperti stamina, kesehatan, dan mental saat bertanding yang menjadi penentu utama kesuksesan mereka.
Ekspektasi tinggi juga ditujukan kepada tim cabang olahraga layar yang selama ini sudah berprestasi. Di babak kualifikasi PON tahun lalu, tim layar Kaltim sukses menyumbang total tujuh medali emas. Tim layar putra berhasil meraih empat medali emas dan tim layar putri tiga medali emas.
Kapan dan Dimana Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional 2024
PON XXI Aceh-Sumatera Utara Tahun 2024 dijadwalkan akan dibuka tepat di tanggal 8 September 2024 di Aceh oleh Presiden Joko Widodo. Kemudian ditutup oleh Wapres Ma’ruf Amin tanggal 20 September 2024 di Medan, Sumatera Utara. Pekan Olahraga Nasional 2024 ini dipastikan berjalan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, meskipun pelaksanaannya bersamaan dengan tahun pemilu 2024.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Indonesia, Dito Ariotedjo menyambut perwakilan dari pemerintah Aceh dan pemerintah Sumatera Utara. Utusan dari pemerintah Aceh dihadiri oleh Sekretaris Daerah Aceh Bustami Hamzah, Kepala Bappeda Aceh T. Ahmad Dedek, dan Kepala Dinas Perkim Aceh Muhammad Adam. Dalam pertemuan tersebut, Bustami Hamzah menyampaikan penjabaran terkait kesiapan venue di Aceh untuk perhelatan olahraga nasional tersebut.
Bustami mengungkapkan jika Aceh sudah siap, rencana persiapan PON masih berjalan dengan baik. Kendati demikian, hingga saat ini Aceh sendiri masih mencari solusi terkait dengan kendala di sektor kegiatan yang akan diselenggarakan. Ini karena kegiatan nasional tersebut pastinya bakal membutuhkan biaya yang besar. Hasil perkiraan dari pemerintah Aceh, biayanya hingga tahap penyelenggaraan bisa mencapai lebih dari 1,26 triliun rupiah.
Perhelatan Pekan Olahraga Nasional 2024 yang berdekatan dengan Pemilihan Umum 2024, menyebabkan dana harus dialokasikan secara optimal. Pemerintah daerah wajib menyisihkan anggaran sebesar 40 persen untuk pemilu. Atas dasar itu, Bustami Hamzah selaku Sekda Aceh meminta agar dicarikan solusi bersama supaya acara yang ditunggu-tunggu tersebut dapat berjalan dengan lancar.
Solusinya bisa dengan meminta bantuan dana dari APBN atau dari Kemenpora, dengan meminta persetujuan dari Presiden langsung. Jangan sampai karena ada kendala biaya, perhelatan PON kurang optimal. Nanti banyak pihak yang akan kecewa, mulai dari atlet yang bertanding sampai rakyat yang ikut mendukung.
Stadion utama yang akan digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional 2024 berlokasi di Desa Sena, Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Pembangunannya sudah dimulai sejak September 2023 dan ditargetkan sudah selesai di Agustus 2024. Nilai kontrak dari pembangunan stadion utama tersebut sebesar 587 milyar rupiah.
Pejabat Gubernur Sumatera Utara, Hassanudin, berharap pelaksanaan proyek stadion utama yang berkapasitas 25.000 penonton itu tersebut tepat waktu. Selain itu, Hassanudin juga ingin agar stadion tersebut dapat menjadi ikon atau landmark kebanggaan warga Sumatera Utara. Oleh sebab itu, masing-masing pihak yang terlibat diharapkan bisa saling bersinergi dan menjalankan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya. (ADV/DISPORAKALTIM/AD)
