
Samarinda, MEDIASAMARINDA.com – Kepala Pelaksana BPBD Kota Samarinda melalui Analis Kebencanaan Ahli Muda, Hamzah mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan peninjauan ke beberapa titik lokasi banjir di Jalan Damanhuri.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda aktif melakukan peninjauan lokasi banjir di Damanhuri, Samarinda pada Rabu (15/11/2023). Tindakan peninjauan ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak banjir di Jalan Damanhuri
Peninjauan Lokasi Banjir di Damanhuri Dimulai dari Pemeriksaan Hilir Hulu
Peninjauan lokasi banjir di Damanhuri menjadi langkah kritis dalam upaya penanggulangan bencana, membantu BPBD memahami tingkat dampak, dan mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk merespon keadaan darurat.
Hamzah menjelaskan bahwa genangan air terjadi akibat adanya kiriman air dari kawasan Perumahan Borneo SKM dan Jalan Damanhuri 2 (ex. Gang Ogok). Pemeriksaan di beberapa titik kritis tersebut menjadi langkah awal untuk memahami dinamika banjir dan sumber masalahnya.

(Foto : Ryan/Busam)
“Kami tadi melakukan pemeriksaan di sisi hilir hulu terlebih dahulu, yaitu di kawasan Jalan Kenangan Sentosa, di mana air yang keluar dari Damanhuri mengarah ke sana, dan selanjutnya menuju Jalan Gerilya dan Jalan Damanhuri ini,” ungkapnya.
BPBD Kota Samarinda melakukan pendekatan sistematis dalam mengidentifikasi asal muasal banjir, mengarahkan upaya penanganan pada titik-titik kritis, dan merencanakan langkah-langkah yang sesuai untuk mengatasi masalah genangan air di wilayah tersebut. Dengan pemahaman yang lebih mendalam, BPBD dapat merancang strategi penanggulangan bencana yang lebih efektif.
Genangan Banjir Terjadi Akibat Tersumbatnya Drainase
Berdasarkan hasil peninjauan lokasi banjir di Damanhuri, ternyata genangan air tersebut mencapai ketinggian antara 5 cm hingga 40 cm ini disebabkan oleh drainase di Jalan Damanhuri yang tersumbat akibat sedimen. Hal ini diungkapkan Hamzah dalam peninjauan lokasi banjir di Jalan Damanhuri, Samarinda.
“Ternyata ada genangan air ketinggian dari 5 cm hingga 40 cm dan ternyata akibat dari drainase di Jalan Damanhuri yang tersumbat akibat sedimen,” jelas Hamzah.
Penyumbatan drainase oleh sedimen dapat menjadi faktor utama yang mempengaruhi kemampuan sistem drainase untuk menyalurkan air, sehingga memicu genangan air ketika intensitas hujan tinggi.
Berdasarkan informasi peninjauan lokasi banjir di Damanhuri tersebut, memungkinkan BPBD untuk merumuskan tindakan pemeliharaan drainase yang tepat agar dapat mengurangi risiko genangan air di masa mendatang. Sebagai respons, pemeliharaan dan pembersihan rutin drainase dapat menjadi langkah proaktif untuk mengatasi potensi penyumbatan oleh sedimen dan meningkatkan kapasitas sistem drainase.
Selain itu, pengaruh topografi atau perbedaan ketinggian antara area sekitar, paret, dan Jalan Damanhuri yang lebih rendah membuat air akan mengalir ke tempat yang lebih rendah, yakni Jalan Damanhuri.
Perlu Adanya Peningkatan Drainase dan Penyesuaian Ketinggian Jalan
Pengamatan dan pemahaman terhadap kondisi geografis seperti ini membantu dalam merancang solusi yang lebih efektif untuk mengatasi genangan air, seperti peningkatan drainase, pembuatan saluran air, atau penyesuaian ketinggian jalan.
Setelah melakukan peninjauan lokasi banjir di Damanhuri, BPBD Kota Samarinda berencana membuat laporan mengenai akibat genangan air tersebut.
“Kami membuat rekomendasi hasil pengecekan lapang sedimen yang tinggi di paret segera dibersihkan, jika sudah dilakukan pembersihan dan masih terjadi banjir maka perlu dilakukan mitigasi struktural. Seperti drainasenya harus dibesarkan dan karena posisinya rendah mau tidak mau jalan yang terendam ini ditinggikan juga,” ucap Hamzah.
Pembersihan sedimen di paret menjadi prioritas awal untuk mengoptimalkan fungsi drainase, dan jika genangan masih terjadi, tindakan mitigasi struktural seperti peningkatan ukuran drainase dan peninggian jalan menjadi solusi yang diusulkan untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang.
Dengan memberikan rekomendasi dan solusi yang spesifik, BPBD berusaha untuk mengimplementasikan tindakan pencegahan dan perbaikan yang tepat guna, sekaligus memberikan informasi yang berharga kepada pihak terkait dan masyarakat mengenai langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah banjir di wilayah tersebut. (ADV/HSP/BPBDKALTIM).