Samarinda, MEDIASAMARINDA.com – Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Budaya Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali mengadakan pekan seni dan budaya tahunan daerah pada 13 September 2023 sampai 15 September 2023 di Gedung Rizani Asnawi yang terletak di Jl. Kemakmuran, Sungai Pinang Dalam, Kec. Sungai Pinang, Kota Samarinda. Berbagai kesempatan terbuka lebar bagi para seniman seni tari pada pementasan karya seni dan budaya ini.
Festival Kudungga : Implementasi Peraturan Pemerintah Melindungi Seni dan Budaya
Yekti Utami yang menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur (Disdikbud Kaltim), menyatakan bahwa pengimplementasian Undang-undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dilakukan pemerintah daerah Provinsi Kaltim melalui Festival Kudungga sebagai kegiatan yang memiliki unsur pelestarian budaya dengan membangkitkan kesadaran terhadap nilai seni dan budaya daerah.
Diketahui bahwa Festival Kudungga ini diikuti oleh tiga kabupaten/kota di Provinsi Kaltim yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kabupaten Paser dan Kota Samarinda dengan total peserta lomba seni tari berjumlah tujuh sanggar tari.
Tujuh sanggar tari yang merupakan perwakilan dari ketiga kabupaten/kota tersebut akan menampilkan performa terbaiknya dalam mempersembahkan tari kreasi dan tari tradisional dari Provinsi Kaltim.
Untuk diketahui bahwa peserta lomba tari dari Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu diantaranya adalah Taman Budaya Sendawar, Sanggar Tari Delta Mahakam, dan Tradacom Gula Habang Jongkang.
Sementara dari Kabupaten Paser diwakilkan oleh satu sanggar tari yaitu Sanggar Art Dance Rumah Adat Paser Telakey. Sedangkan untuk Kota Samarinda, diwakili sebanyak tiga sanggar tari yaitu Bawi Borneo, Taman Budaya Sendawar, dan BSBI.
Yekti Utami berpendapat bahwa peraturan daerah Provinsi Kaltim yang menyangkut tentang kebudayaan merupakan turunan dari Undang-undang Republik Indonesia. Sehingga dengan adanya pementasan seni dan budaya yang mengusung seni tari tradisional sebagai peninggalan budaya leluhur ini merupakan kontemplasi kemajuan suatu budaya atas aturan pelestarian budaya secara turun-temurun.
Maka dalam melakukan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi), UPTD Taman Budaya Provinsi Kaltim sebagai lembaga pelestarian budaya daerah perlu menyediakan media dan kesempatan bagi para seniman tari untuk menunjukkan bakat dan potensinya sebagai cara hidup mencintai karya seni.
“Semuanya berpartisipasi baik dari kalangan umum maupun mahasiswa sendiri tanpa dipungut biaya,” tuturnya.
Pihak Taman Budaya membuka kesempatan berpartisipasi kepada semua lapisan masyarakat daerah hingga kota untuk menyertakan diri dalam pekan seni dan budaya tahunan rutin di tingkat provinsi ini dengan membebaskan peserta lomba dari biaya apapun agar tanpa ragu turut berpartisipasi.
Pemerintah Provinsi Kaltim Membuka Ragam Peluang Bagi Seniman Tari
Yekti juga membocorkan bahwa pihaknya akan melakukan upaya dukungan yang berkelanjutan terhadap para peserta lomba seni tari yang kompeten khususnya pemenang di lomba seni tari Festival Kudungga untuk menyertakan mereka pada pementasan dan lomba seni dan budaya yang digelar dalam skala regional maupun nasional.
“Bahkan nanti kita akan mengisi di Pekan Budaya Daerah yang akan diselenggarakan di Balikpapan,” ungkapnya.
Diberitahukan juga bahwa yang menjadi pemenang di ajang kesenian ini akan diberikan banyak peluang untuk menunjukkan penampilan apiknya di berbagai acara perlombaan seperti Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang merupakan kompetisi seni yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pihaknya berjanji untuk menjadi jembatan akses bagi pemenang untuk mendapatkan kesempatan tampil.
Nampaknya, pihak pemerintah Provinsi Kaltim memberikan upaya seriusnya dalam mengganti kesempatan bereksplorasi masyarakat dalam bidang seni yang tertunda sejak empat tahun lalu. Penundaan Festival Kudungga selama 4 tahun tersebut dibenarkan oleh Ketua Seksi Pengembangan dan Publikasi Kesenian UPTD Taman Budaya Provinsi Kaltim, yaitu Sulistiyo Rini.
“Ini sudah lama sekali, sudah empat tahunan, baru kami naikkan karena sempat tenggelam akibat Dinas Pariwisata mengadakan kegiatan serupa,” ungkapnya.
Kini Sulistiyo Rini berharap dengan kehadiran kegiatan Festival Kudungga di tahun ini, menjadi pemantik semangat pihak penyelenggara untuk secara totalitas dan konsisten mengagendakan acara ini secara rutin setiap tahun.
Beliau juga berkomitmen untuk memberikan dukungan berupa suntikan dana akomodasi dan transportasi dengan menambahkan dana APBD agar kegiatan seni dan budaya ini dapat menyasar semua lapisan masyarakat daerah dan menambahkan ragam perlombaan lainnya.
(Adv//Disdikbudkaltim//Sik)
