Kalimantan Timur, JurnalKaltim.com – Dalam upaya menemukan solusi kebakaran hutan serta lahan yang terbaik, Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Kaltim, Agus Tianur, baru – baru ini memimpin Rakor (Rapat Koordinasi) dan Evaluasi pada upaya penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang berada di lokasi di Gedung Kantor BPBD, Provinsi Kaltm (18/10/2023).
Merumuskan Solusi Kebakaran Hutan dan Lahan di Benua Etam
Rapat Koordinasi (Rakor) yang kemarin diselenggarakan di area Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kaltim dengan agenda utamanya adalah membahas situasi terbaru dan juga mengetahui adanya perkembangan paling terkini yang berkaitan langsung dengan kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Provinsi Kaltim. Rapat Koordinasi kali ini turut membahas tentang bagaimana cara menemukan solusi kebakaran hutan & lahan terbaik.
Saat ini Provinsi Kaltim masih termasuk ke daftar sembilan provinsi yang diminta khusus untuk meneruskan sikap selalu siaga dengan adanya potensi terjadinya Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) dan juga potensi besar kekeringan. Untuk menanggapi hal ini secara maksimal, maka sangat diperlukan bentuk sinergi dan koordinasi solid bersama dengan pihak TNI, Kepolisian, Stakeholder serta beberapa OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait serta tentunya dengan seluruh komponen masyarakat.
Upaya penyampaian amanah kali ini disampaikan perwakilan kesatuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kaltim dalam jangka waktu satu minggu kemarin. Lebih tepatnya, saat pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Alam) mewakili Gubernur Provinsi Kalimantan Timur dalam lingkup Rapat Koordinasi yang dipimpin Menkopolhukam RI (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum serta Keamanan Republik Indonesia) dan diadakan di lingkungan kantor Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) di wilayah Kota Jakarta.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur, Agus Tianur, turut menyampaikan akan segera diperlukan dalam upaya mewujudkan pengawasan dan pemberian himbauan pada masyarakat yang perlu atau ingin melakukan upaya pembukaan lahan agar melakukannya dengan tidak membakar area yang diinginkan. Alternatif ini dapat dipandang sebagai langkah antisipasi solusi kebakaran hutan terbaik.
“Provinsi Kaltim mendapatkan apresiasi dari Menteri, Jajaran Kabinet dan Kepala BNPB dalam mengendalikan Karhutla dan Kekeringan yang terjadi saat ini,” ucap Kalak BPBD Kaltim, Agus Tianur.
Di waktu bersamaan, Letkol Inf (Letnan Kolonel Infanteri) Dahnial Korem 091/ASN telah menyebutkan bahwa sudah seharusnya kita memberikan apresiasi yang positif supaya dapat terbentuk sinergi dan juga ikatan koordinasi yang lebih baik kepada seluruh jajaran yang bertugas langsung di lapangan dalam usaha penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
“Sampai saat ini tim juga masih melakukan siaga walaupun saat ini curah hujan mulai meningkat. Kami berharap saat ini adalah koordinasi berkelanjutan dengan lebih meningkatkan sinergitas dan kita juga perlu evaluasi dalam hal ini untuk lebih baik lagi, tentunya anggota TNI akan selalu siap dalam hal ini,” ucap Letnan Kolonel Infanteri Dahnial secara tegas.
Pada Rakor (Rapat Koordinasi) kali ini, ikut juga hadir perwakilan pihak Kepolisian, TNI, Dinas Tanaman dan Pangan, Dhomber, Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan dan juga berbagai Dinas terkait lainnya. Hadirnya perwakilan Pemerintah Desa juga diakui sebagai ujung tombak ketika merespons dan memulai penanganan solusi kebakaran hutan dan juga lahan.
Penyebab & Langkah Pencegahan Solusi Kebakaran Hutan
Sebagian besar kebakaran di hutan merupakan akibat dari perilaku sembrono manusia. Biasanya kebakaran yang timbul adalah akibat dari pembakaran sampah, menebang pohon, kebiasaan membuang putung rokok sembarangan, membuka lahan dengan dibakar, mengabaikan pentingnya reboisasi hutan, dan secara sadar atau tidak sadar meninggalkan bara api yang belum sepenuhnya padam.
Demi mencegah terjadinya hal tersebut, solusi kebakaran hutan bisa dimulai dari usaha pemberian penyuluhan, menghentikan kebiasaan membuka lahan dengan cara dibakar, jangan sampai meninggalkan api yang masih menyala, membuang puntung rokok ketika yakin sudah benar – benar padam, menghindari pekerjaan menebang pohon serta tidak membuang sampah dengan sembarangan. (ADV/HSP/BPBDKALTIM)
