Samarinda, Mediasamarinda.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Timur (BPBD Kaltim) memberikan edukasi yang lebih dalam tentang tanggap bencana kepada generasi muda. Dalam upaya ini, BPBD Kaltim telah menyelenggarakan pelatihan Work Climbing yang melibatkan siswa dari TK Darul Falah 1 Samarinda.
Pentingnya Work Climbing dalam Pelatihan Tanggap Bencana
Work Climbing, sebuah simulasi papan buatan yang meniru kondisi tebing, menjadi salah satu fasilitas yang disediakan oleh BPBD di kantor mereka. Kegiatan ini bukan hanya sekadar simulasi, namun juga merupakan bagian dari edukasi tanggap bencana yang diperuntukkan bagi orang tua dan guru yang turut hadir dalam kegiatan ini.
Agus Tianur, Kepala Pelaksana BPBD Kaltim, melalui perwakilan Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Fauzan Agung, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya tentang Work Climbing, tetapi juga tentang menyosialisasikan kesiapsiagaan dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
“Untuk anak-anak TK Darul Falah 1 kami berikan pelatihan Work Climbing atau papan buatan yang menyerupai tebing dan juga bagaimana tentang mereka bertindak saat terjadi keadaan bencana yang biasa terjadi di Kota Samarinda seperti banjir dan tanah longsor,” kata Fauzan.
Sigap Akan Potensi Bencana di Sekitar
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi di sekitar lingkungan mereka. Selain itu, pendekatan ini juga bertujuan untuk memberi edukasi kepada orang tua dan guru agar lebih waspada dan siap dalam menghadapi potensi bencana di sekitar rumah atau lingkungan mereka.
Menurut Fauzan, respons yang diberikan oleh para siswa, orang tua, dan guru sangat positif. Pihaknya berharap kegiatan semacam ini dapat berlanjut, sehingga masyarakat Samarinda secara keseluruhan dapat lebih siap dalam menghadapi segala kemungkinan yang dapat terjadi di sekitar tempat tinggal mereka.
Sementara itu, Siti Rahmawati, Kepala TK Darul Falah 1, mengungkapkan apresiasi yang tinggi terhadap kesempatan yang diberikan kepada anak-anak didiknya untuk mengunjungi BPBD Kaltim.
“Saya sangat berterimakasih dapat berkunjung di BPBD Kaltim, banyak kegiatan di sini yang sebelumnya belum kita pahami sekarang sudah bisa paham,” ujar Rahmawati.
Selain pelatihan Work Climbing, siswa beserta orang tua juga diberikan kesempatan untuk mencoba permainan flying fox dengan pengamanan yang lengkap. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menghadirkan pengalaman langsung yang dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai kesiapsiagaan dalam situasi darurat.
BPBD Kaltim Beri Pelatihan Work Climbing untuk Menyikapi Kesiapsiagaan Bencana
Edukasi tanggap bencana telah menjadi fokus yang semakin penting dalam upaya menjaga keselamatan masyarakat. Inisiatif yang dilakukan oleh BPBD Kaltim, seperti pelatihan Work Climbing untuk siswa TK Darul Falah 1, tidak hanya menginspirasi generasi muda dalam memahami pentingnya kesiapsiagaan, tetapi juga melibatkan orang tua dan guru dalam upaya bersama mengurangi risiko dalam menghadapi bencana.
Kegiatan semacam ini bukan hanya sekadar menyediakan pengetahuan tentang bagaimana bereaksi dalam situasi darurat, tetapi juga membentuk sikap proaktif dalam merespons dan menghadapi ancaman bencana. Dengan melibatkan anak-anak sejak dini, upaya ini menciptakan kesadaran yang lebih dalam mengenai lingkungan sekitar dan bagaimana bersiap dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
Kesiapsiagaan Sebagai Prioritas Utama
Kepedulian dan partisipasi dari semua pihak, mulai dari lembaga pendidikan, institusi pemerintahan, hingga keluarga, merupakan kunci dalam membangun kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana. Langkah BPBD Kaltim dalam menyelenggarakan kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam menciptakan masyarakat yang lebih siap dan tanggap terhadap bencana.
Seiring dengan upaya pemerintah dan lembaga terkait, diharapkan pendekatan edukasi semacam ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya di Samarinda tetapi juga di berbagai wilayah lainnya. Hal ini akan membantu menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga siap menghadapi tantangan di dunia nyata, termasuk dalam menghadapi bencana alam yang dapat datang kapan saja.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya edukasi tanggap bencana di kalangan masyarakat, diharapkan adanya dampak yang positif dalam menurunkan risiko serta meminimalisir kerugian yang mungkin timbul akibat bencana. Kesiapsiagaan yang terbangun sejak dini akan menjadi investasi berharga bagi masa depan yang lebih aman dan stabil bagi seluruh lapisan masyarakat. (ADV/HSP/BPBDKALTIM)