KALIMANTAN TIMUR, MEDIASAMARINDA.COM – Dalam upaya mensosialisasikan peningkatan stabilisasi harga dan pasokan harga, Akmal Malik, Penjabat Gubernur Kalimantan Timur menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda). Rapat tersebut diadakan dengan berfokus ada pembahasan mempersiapkan Kalimantan Timur jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), yang kerap dihantui oleh kenaikan harga dan minimnya pasokan kebutuhan pokok.
Transformasi Pertanian Upaya Meningkatkan Stabilisasi Harga dan Pasokan Barang Kaltim
Akmal Malik membuka pembahasan rapat tersebut dengan menekankan pentingnya sinergi kuat dari seluruh pihak, dalam mengendalikan pasokan barang dan memastikan ketersediaan bahan pokok di Kalimantan Timur secara berkelanjutan, tanpa harus mengandalkan pasokan dari luar daerah.
Perwakilan Pemerintah Kabupaten dan Kota dari seluruh wilayah Kalimantan Timur turut hadir dalam acara ini, bersama dengan perangkat daerah terkait Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan sejumlah stakeholder terkait.
Hadirnya sejumlah pejabat dan pemangku kepentingan diharapkan dapat menjadi pondasi kokoh untuk mencapai stabilisasi harga dan ketersediaan barang saat menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional.
Upaya tersebut diharapkan dapat mempengaruhi stabilisasi harga bahan pokok, terutama pada momen menjelang perayaan hari raya besar keagamaan. Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menyampaikan bahwa evaluasi terkait hal tersebut seharusnya termasuk dalam bagian rutin jelang HBKN.
Evaluasi tersebut bertujuan untuk mengatasi tantangan-tantang seperti kenaikan harga kebutuhan pokok. Ia menyampaikan Kalimantan Timur seharusnya tidak terjebak pada rutinitas yang sama setiap tahunnya, seperti kenaikan harga dan minimnya pasokan barang kebutuhan pokok, saat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN).
“Jangan terjebak dengan rutinitas saja, yang terpenting adalah mengambil langkah dari acara-acara seperti ini,” tegas Akmal.
Menanggapi permasalahan kenaikan harga kebutuhan pokok jelang HBKN, Akmal Malik mendukung transformasi pertanian dengan memanfaatkan teknologi modern, seperti penerapan greenhouse bagi pertanian di Kalimantan Timur.
Langkah ini dianggap sebagai salah satu langkah proaktif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi bahan pangan secara mandiri dan mengatasi ketergantungan pada pasokan luar, terutama dari Pulau Sulawesi dan Pulau Jawa.
Transformasi pertanian dapat menjadi salah satu kunci utama dalam menghadapi keterbatasan lahan, jadwal panen, dan kondisi lahan tani. Akmal menyampaikan bahwa perkembangan teknologi pertanian akan membantu para petani untuk menghasilkan bahan pokok lebih produktif.
“Ada yang mengatakan tidak bisa Pak, tanah di Kaltim tidak subur. Sekarang banyak solusinya, salah satunya dengan pertanian modern, seperti greenhouse,” tuturnya.
Ia menyampaikan beberapa contoh penerapan greenhouse yang memungkinkan bagi Kalimantan Timur untuk dilakukan, seperti contohnya penerapan greenhouse untuk wilayah Samarinda dan Balikpapan. Para petani dapat menanam sayur, selada, pakcoy yang dapat dipanen setiap 30 hari sekali, cabai setiap tiga bulan, atau melon dapat panen setiap 76 hari. Hal ini dapat menciptakan produksi yang lebih terencana dan efisien.
Akmal Malik juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara berbagai instansi, termasuk Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, UKM, Disperindagkop, dan semua stakeholder terkait. Dalam mengatasi permasalahan ini, ini tidak hanya melibatkan Disperindagkop dan UKM, tapi juga Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, serta semua stakeholder harus turut terlibat.
“Kan bisa memperkirakan dan tidak memerlukan media yang besar. Jadi ini jangan hanya melibatkan Disperindagkop dan UKM, tapi Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, serta semua stakeholder harus terlibat,” jelasnya.
Pentingnya komunikasi dan pertemuan berkala antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota juga ditekankan oleh Akmal Malik. Ini bertujuan untuk menyinkronkan intervensi sehingga program-program yang dilakukan dapat lebih tepat sasaran.
Rakorda ini tidak hanya menjadi forum untuk membahas stabilitas harga dan ketersediaan barang, tetapi juga menjadi titik perhatian utama dalam evaluasi pemerintahan daerah tahun 2022. Sektor-sektor kunci seperti kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan umum dinilai khusus, dengan fokus pada wilayah yang masih tertinggal atau berada dalam kategori merah atau waspada.
Rakorda ini menjadi wadah penting bagi pemerintah provinsi, daerah, dan stakeholder terkait, untuk merumuskan langkah-langkah strategis menghadapi tantangan ekonomi, termasuk fluktuasi harga komoditas dan pemulihan pandemi global.
Dengan komitmen kuat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersama Akmal Malik dan seluruh jajaran pemerintah daerah serta stakeholder, bertekad menjaga stabilitas perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur. Rakorda ini berperan sebagai pintu masuk Kalimantan Timur menuju persiapan matang dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional. (ADV/FIT/DISKOMINFOKALTIM)