25.2 C
Samarinda
10 Desember 2024
BerandaKaltimRakor Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kaltim

Rakor Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kaltim

Date:

Must read

Related News

Wisata Alam Gunung Boga Menjadi Destinasi Favorit Pada 2022. Pihak Pemkab Siap Menyokong 

Paser, MEDIASAMARINDA.COM - Akaml Malik selaku PJ Gubernjmur Kalimantan...

FPTI Luncurkan Pembinaan Prestasi Untuk Capai Hasil Ambisius di PON Mendatang

Samarinda, MediaSamarinda.com - Untuk meningkatkan jumlah peraihan medali pada...

Ini Target Perolehan Medali Kaltim Agar Raih Posisi 5 di PON 2024

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Atlet kontingen Provinsi Kalimantan Timur mendapatkan target...

Gelar Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana, Begini Harapan BPBD Samarinda!

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama...

Selamat! BK PON Hasilkan 248 Medali, Kaltim Sukses Duduki Peringkat 4 Nasional

Samarinda, Mediasamarinda.com - Provinsi Kaltim kembali berhasil mengukir prestasi...

KALIMANTAN TIMUR, MEDIASAMARINDA.com – Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim melaksanakan Rapat Koordinasi Surveilans dan Imunisasi dengan tujuan menghadapi potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) atau wabah penyakit.

Rapat ini diadakan pada 9 Agustus 2023 secara hybrid ini diikuti oleh 76 peserta, termasuk Tim Gerak Cepat (THC) Kaltim, Lintas Program Dinkes Kaltim, dan perwakilan dari Dinkes Kabupaten/Kota di seluruh wilayah Kaltim.

imunisasi
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin Sumber : Headline kaltim

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin, dalam kesempatan tersebut menegaskan pentingnya peran para peserta dalam pencegahan serta penanggulangan penyakit infeksi emerging melalui sinergi dan koordinasi yang lebih kuat.

Dalam pandangannya, “Koordinasi harus terus ditingkatkan serta kolaborasi erat antara seluruh pemangku kepentingan harus selalu dipertahankan,” tegas Jaya.

Penyakit Infeksi Emerging: Ancaman Serius dan Sejarah Pembelajarannya

Perlu dipahami bahwa penyakit infeksi emerging adalah jenis penyakit yang muncul dan menyerang populasi untuk pertama kali atau meningkat dengan cepat, baik dalam jumlah kasus baru maupun penyebarannya ke wilayah baru.

Sejarah telah mengingatkan kita akan dampak serius penyakit semacam ini terhadap kesehatan masyarakat dan stabilitas global. Contoh nyata adalah pandemi influenza pada tahun 1918, wabah SARS pada tahun 2002, pandemi H1N1 pada tahun 2009, dan wabah Ebola di Afrika Barat pada tahun 2014.

Seiring dengan perubahan zaman, kesiapsiagaan, kolaborasi, dan koordinasi global menjadi semakin penting dalam menghadapi ancaman penyakit infeksi emerging. Inilah latar belakang utama dibalik penyelenggaraan Rapat Koordinasi Surveilans dan Imunisasi di Kalimantan Timur, dengan tujuan utama membangun kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi penyakit infeksi emerging di masa mendatang.

Peran Kunci Imunisasi dalam Pencegahan Penyakit Infeksi Emerging

Dalam konteks ini, imunisasi muncul sebagai salah satu strategi paling efektif dalam mencegah penyakit infeksi emerging. Peningkatan cakupan imunisasi di tengah masyarakat menjadi langkah krusial dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit yang menular.

Rapat Koordinasi ini membahas strategi konkret untuk meningkatkan cakupan imunisasi, semuanya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Peran edukasi dan pemahaman masyarakat akan pentingnya imunisasi turut ditekankan dalam forum ini.

Harapannya, Rapat Koordinasi ini akan menguatkan pemahaman dan kapabilitas dari berbagai institusi kesehatan lintas program, kabupaten/kota, dan Tim Gerak Cepat (TGC) dalam menghadapi serta menyelesaikan wabah penyakit infeksi emerging dengan efisien dan tepat waktu.

Ketika semua pemangku kepentingan bekerja bersama dalam kolaborasi, koordinasi, dan dengan tingkat kesiapsiagaan yang optimal, maka penyakit infeksi emerging dapat dicegah dan dikendalikan secara efektif. Dampaknya akan terasa luas, menjaga kesehatan masyarakat dan stabilitas global tetap terjaga dengan baik.

Menurut para ahli kesehatan, pencegahan adalah langkah terbaik dalam menghadapi penyakit infeksi emerging. Salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit adalah dengan meningkatkan cakupan imunisasi. Dengan pencegahan ini, tidak hanya melindungi individu yang divaksinasi, tetapi juga membantu memutus rantai penyebaran penyakit di komunitas.

Dalam Rapat Koordinasi Surveilans dan Imunisasi di Kalimantan Timur, strategi untuk meningkatkan cakupan imunisasi menjadi sorotan utama. Para peserta rapat berdiskusi tentang cara-cara inovatif untuk mendekati masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya imunisasi. Selain itu, pentingnya mengikuti protokol kesehatan yang ada juga ditekankan dalam diskusi ini.

Peran THC Kaltim dan Kolaborasi Antar Institusi Kesehatan

Sebagai contoh, THC Kaltim memiliki peran penting dalam mengawasi dan merespon cepat situasi penyakit yang dapat berpotensi menjadi wabah. Kolaborasi THC Kaltim dengan lintas program Dinkes Kaltim dan pihak-pihak terkait lainnya menjadi landasan yang kuat dalam menghadapi ancaman penyakit.

Pentingnya kerja sama lintas sektor dan lintas wilayah dalam menghadapi penyakit infeksi emerging semakin menjadi-jadi dalam situasi seperti saat ini. Masyarakat yang semakin terhubung secara global membuat penyebaran penyakit memiliki potensi untuk lebih cepat dan luas. Oleh karena itu, perencanaan yang matang dan tindakan cepat diperlukan dalam menghadapi potensi wabah.

Penguatan Sistem Surveilans dan Deteksi Dini

Selain peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi penyakit infeksi emerging, Rapat Koordinasi ini juga mendorong penguatan sistem surveilans. Deteksi dini adalah kunci dalam menangani penyakit infeksi emerging sebelum mereka menyebar dengan cepat. Dengan meningkatkan kerja sama dan pelaporan antar institusi kesehatan, potensi untuk mendeteksi dan merespon wabah dengan cepat akan semakin besar.

Dalam kesimpulan, Rapat Koordinasi ini menjadi tonggak penting dalam upaya menghadapi ancaman penyakit infeksi emerging. Kolaborasi, koordinasi, dan kesiapsiagaan adalah komponen krusial dalam menjaga kesehatan masyarakat dan stabilitas global.

Melalui upaya bersama dan tindakan preventif seperti peningkatan cakupan imunisasi, potensi wabah dapat ditekan dan dampaknya dapat diminimalisir. Dengan langkah-langkah ini, masa depan yang lebih aman dari ancaman penyakit infeksi emerging dapat diwujudkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini