Kalimantan Timur, MEDIASAMAINDA.com – Bertempat di Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timur, sebanyak 25 atlet taekwondo Kaltim dikirimkan ke babak kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Nasional (PON). Kontingen taekwondo asal Provinsi Kalimantan Timur sudah selesai mengikuti training center (TC) sebelumnya.
Atlet Taekwondo Kaltim Lakukan Pemusatan Latihan Selama 2 Bulan
Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Taekwondo Indonesia (TI) Kaltim Andi S Hadi berharap agar anak didiknya mampu membawa pulang medali. “Tc mandiri selama 2 bulan Mudah mudahan niat baik kita dapat meloloskan atlet taekwondo sebanyak banyaknya di zona medali,” ucap Aldin S Hadi.
Andi menjelaskan bahwa selama sesi pemusatan latihan, para atlet taekwondo Kaltim telah mengikuti serangkaian kelas olahraga seperti Freestyle dan kelas Individual. Dimana, hal ini bertujuan untuk memaksimalkan power mereka agar bisa lolos ke PON mendatang.
“Ada individu putra putri sama freestyle jadi kita semua atletnya 25 atlet sama 7 pelatih. Masih kami maksimalkan anak anak ini semoga bisa mendapat medali,”jelasnya.
Menariknya, ada hal unik yang terjadi pada BK PON tahun 2023 ini, yang mana Andi selaku Pengprov TI Kaltim lebih banyak melibatkan para atlet junior. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya wajah-wajah asing dibandingkan pada PON XX Papua kemarin.
Bukan tanpa alasan, Andi justru nampak sangat memikirkan akan keberlangsungan cabang olahraga (cabor) taekwondo di Kalimantan Timur ini. Sebab jika dicermati, upaya tersebut dilakukannya guna mempersiapkan atlet taekwondo Kaltim sedini mungkin agar nantinya mampu menggantikan atlet-atlet taekwondo senior yang hendak pensiun.
“Kita memang harus menyiapkan generasi antara senior junior begitu seniornya habis ngejarnya setengah mati. Jadi kita ikutkan kualifikasi ini untuk membentuk mental mereka,”ungkapnya.
Akui Masih Ada Kekurangan pada Tahap Training Center
Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Taekwondo Indonesia (TI) Kaltim Andi S Hadi mengakui adanya sejumlah kekurangan selama masa pemusatan latihan yang dilakukan selama dua bulan lalu. Dipaparkannya, hal ini berkaitan dengan fasilitas latihan bahkan hingga menyeret urusan konsumsi para atlet taekwondo Kaltim.
“Kita sudah menjalankan TC mandiri selama dua bulan yang berjalan dengan apa adanya. Tapi luar biasa saya sampaikan pada para pelatih dan atlet yang walaupun sangat kurang tapi mereka tetap semangat,” ujar Andi.
Meskipun demikian, Andi menyebut bahwa sesi latihan yang berjalan apa adanya ini mampu berdampak pada pembentukan karakter para atlet. Agar atlet-atlet yang telah disiapkan ini mampu melahirkan mental pejuang yang memiliki komitmen tinggi terhadap tanah kelahirannya.
“Tapi saya apresiasi mereka bisa berlatih hingga saat ini semua berjalan dengan lancar. Saya tekankan, bahwa kami ini pejuang, bukan pewaris,” urainya.
Lebih lanjut, pihaknya berharap agar kontingen taekwondo Provinsi Kalimantan Timur mampu memberikan usaha terbaiknya dalam pertandingan nasional mendatang. Terlebih, agar mereka mampu mencetak angka kelolosan yang mengantarkannya menuju PON Aceh dan Sumut pada tahun 2024.
Tidak ketinggalan, Andi turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada KONI Kaltim yang telah mendukung cabor taekwondo selama masa persiapan menuju babak kualifikasi PON. Berbekal semangat juang dan komitmen yang tinggi, Andi pun optimis akan membawa nama Kaltim lolos dalam laga mendatang.
“Kami juga berterima kasih pada KONI Kaltim yang selama ini memberikan support sampai kami berangkat nanti. Mudah-mudahan kita bisa berikan yang terbaik,” tegasnya.
Sementara itu, Firmanuddin selaku Wakil Ketua II KONI Kaltim nampak memberikan apresiasi kepada para atlet taekwondo Kaltim yang akan membela Kaltim di kancah nasional. Bukan hanya memberikan dukungan moril peralatan, pihaknya juga mengaku akan bertanggung jawab terhadap urusan konsumsi para atlet.
“Saya bangga kepada pengurus cabor dan adek adek atlet yg pada pagi hari ini siap membela nama Kaltim di kancah Nasional,” pungkas Firmanuddin.
(ADV/DISPORAKALTIM/AD)