29.2 C
Samarinda
7 Februari 2025
BerandaKaltimPercepat Aksi Tanggap Darurat Bencana, BPBD Samarinda Miliki Alat Ini!

Percepat Aksi Tanggap Darurat Bencana, BPBD Samarinda Miliki Alat Ini!

Date:

Must read

Related News

Wisata Alam Gunung Boga Menjadi Destinasi Favorit Pada 2022. Pihak Pemkab Siap Menyokong 

Paser, MEDIASAMARINDA.COM - Akaml Malik selaku PJ Gubernjmur Kalimantan...

FPTI Luncurkan Pembinaan Prestasi Untuk Capai Hasil Ambisius di PON Mendatang

Samarinda, MediaSamarinda.com - Untuk meningkatkan jumlah peraihan medali pada...

Ini Target Perolehan Medali Kaltim Agar Raih Posisi 5 di PON 2024

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Atlet kontingen Provinsi Kalimantan Timur mendapatkan target...

Gelar Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana, Begini Harapan BPBD Samarinda!

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama...

Selamat! BK PON Hasilkan 248 Medali, Kaltim Sukses Duduki Peringkat 4 Nasional

Samarinda, Mediasamarinda.com - Provinsi Kaltim kembali berhasil mengukir prestasi...
banner bpbd

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com – Keperluan BPBD Kota Samarinda kini dipenuhi oleh pihak BNPB yaitu dengan pemberian alat monopad. Alat ini diyakini sebagai sarana untuk mendorong peningkatan aksi tanggap darurat bencana yang dilakukan secara cepat. Pasalnya, dengan alat ini, BPBD Kota Samarinda dapat mengetahui keberadaan titik hotspot, kondisi cuaca terkini, hingga pendeteksian getaran gempa dan jangkauan wilayah yang terdampak.

Fasilitas Pendukung Aksi Tanggap Darurat Bencana

Beberapa waktu lalu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda mendapatkan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) peralatan untuk mendukung tugasnya sebagai lembaga penanganan bencana.

Bantuan peralatan tersebut yaitu dalam bentuk layar monitor televisi yang dapat dipergunakan sebagai salah satu sarana untuk memantau kondisi cuaca terkini di berbagai kawasan wilayah, termasuk adanya kemungkinan titik-titik hotspot. Kegunaan alat ini dinilai sangat bermanfaat untuk mendorong kelancaran tugas dan tanggung jawab BPBD Kota Samarinda dalam melaksanakan aksi tanggap darurat bencana.

Aksi tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dalam pelaksanaannya harus dilakukan secepat mungkin sesaat setelah mengetahui adanya kejadian bencana. Aksi cepat tanggap darurat bencana ini merupakan upaya untuk menangani dan mengurangi adanya dampak buruk yang diakibatkan oleh bencana.

tanggap darurat bencana
Suwarso, Kepala BPBD Kota Samarinda
(Foto : Busam/Zulkarnain)

Adapun tindakan yang termasuk ke dalam tanggap darurat bencana ini yaitu terdiri dari aksi penyelamatan dan evakuasi korban bencana, pengamanan harta benda, pengalokasian kebutuhan dasar, penjagaan dan pengurusan pengungsi, serta upaya perbaikan terhadap sarana dan prasarana yang rusak.

Di dalam masa tanggap darurat bencana, pengadaan penanggulangan kejadian bencana pada dasarnya dilakukan dengan memakan waktu paling lama sekitar 3 x 24 jam, terhitung dari pertama kali kejadian bencana terjadi. Maka dari itu, dengan adanya sarana tambahan berupa layar monitor tersebut, kedepannya akan mempercepat aksi BPBD Kota Samarinda untuk melakukan upaya tanggap darurat bencana.

Diketahui bahwa layar monitor tersebut biasa dikenal dengan monopadMonopad merupakan istilah yang digunakan untuk monitor yang dilengkapi dengan teknologi layar sentuh. Di BPBD Kota Samarinda sendiri, saat ini alat monopad tersebut dipakai di dalam ruangan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB).

“Alat ini disebut dengan monopad yakni monitor dengan layar sentuh yang saat ini digunakan di ruang Pusdalops,” jelas Suwarso.

Pernyataan tersebut merupakan hal yang diutarakan oleh Suwarso yang menjabat sebagai Kepala BPBD Kota Samarinda yang menjadi perpanjangan tangan dari hal yang disampaikan oleh Agus Tianur yang merupakan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalimantan Timur, pada saat dijumpai beberapa awak media beberapa waktu lalu.

Percepatan Aksi Tanggap Darurat Bencana Dengan Fasilitas Tambahan

Lebih lanjut, Suwarno menjelaskan bahwa dengan memiliki fasilitas tambahan berupa alat monopad tersebut, BPBD Kota Samarinda dapat mengetahui dan memantau deteksi getaran gempa dengan lebih cepat hingga mampu membaca jangkauan wilayah yang terdampak getaran gempa dapat menjamah ke daerah mana saja.

“Contohnya gempa yang terjadi di Mahakam Ulu beberapa waktu lalu dengan alat ini kita bisa mengetahui ternyata dampaknya bisa dirasakan di Samarinda,” ungkap Suwarso dengan jelas.

Suwarso juga turut menuturkan bahwa fasilitas tambahan berupa monopad ini akan mempercepat aksi tanggap darurat bencana dari BPBD Kota Samarinda, seperti pemantauan terhadap perkembangan informasi yang dibagikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), termasuk informasi lain dari media sosial.

Sebab, kawasan wilayah Provinsi Kalimantan Timur dinilai memiliki kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang cenderung tinggi hingga bulan Oktober. BPBD Provinsi Kalimantan Timur sudah membukukan sebanyak 550 kasus karhutla sepanjang tahun 2023, kasus karhutla ini terjadi di dalam 10 kabupaten maupun kota di Provinsi Kalimantan Timur.

Provinsi Kalimantan Timur kini termasuk dalam status siap siaga bencana kekeringan, dampak cuaca ekstrem, dan karhutla. Kondisi ini terjadi terutama selama masih masuk musim kemarau yaitu dari bulan Agustus hingga bulan Oktober 2023. Hal tersebut juga sudah dimuat dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Provinsi Kalimantan Timur No. : 100.3.3.1/K.620/2023 yang dikeluarkan beberapa bulan lalu, yakni 21 Oktober 2023.

Maka dari itu, BPBD Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu lembaga yang didesak untuk mempersiapkan diri untuk melaksanakan aksi tanggap darurat bencana dengan sigap menanggulangi dan mencegah bencana meluas. Hal ini dilatar belakangi oleh adanya penemuan sebanyak 550 kasus sepanjang 2023. (ADV/HSP/BPBDKALTIM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini