Samarinda, Mediasamarinda.com – Penyerapan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) di tahun 2023 ini akan dimanfaatkan oleh Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim). Bahkan Dr. Jaya Mualimin Selaku Kepala Dinkes Kaltim sudah memiliki target untuk penyerapan APBD tersebut hingga akhir tahun nanti.
Target Penyerapan APBD Dari Dinkes Kaltim
Upaya memaksimalkan penyerapan APBD terus dilakukan oleh Dinkes Kaltim khususnya di bidang kesehatan. Demi mencapai penyerapan itu, Dinkes melakukan adanya peningkatan kapasitas di bidang pengadaan barang dan jasa.
Untuk mengoptimalkan penyerapan APBD, Dinkes juga melakukan peningkatan di sisi kompetensi SDM ( Sumber Daya Manusia) kesehatan. Upaya peningkatan itu dilakukan agar bisa mencapai target hingga 80% di akhir tahun 2023 nanti.
Semua target itu disampaikan oleh Jaya , Di hari tersebut ia sedang mengadakan Rapat Pimpinan bersama seluruh pejabat Pemprov Kalimantan Timur di Hotel Puri Senyiur Samarinda.
“Kami telah melakukan peningkatan kapasitas pengadaan barang dan jasa di lingkungan dinas kesehatan provinsi,” ujarnya
Ia juga menyampaikan jika peningkatan SDM ini lakukan dengan memberikan kesempatan kepada 20 pegawainya. Semua pegawai itu diikutsertakan dalam ujian LKPP oleh Dinkes demi mendapatkan sertifikat pengadaan barang dan jasa. Pelaksanaannya ketika bulan Oktober 2023 kemarin dan 12 pegawai diantaranya lulus.
“Dari 20 orang yang ikut ujian, 12 orang lulus. Sebelumnya, kami hanya punya tiga orang yang bersertifikat sehingga serapan anggaran belum optimal kalau hanya tiga orang,” ujarnya.
Upaya lain yang Jaya lakukan untuk penyerapan APBD diantaranya melakukan konsolidasi paket-paket kegiatan. Ia mengatakan jika paket alat tulis yang sebelumnya dibedakan antar seksi, sekarang sudah disatukan di seksi umum. Ini semua dilakukan agar tidak menimbulkan masalah administrasi di lain hari.
“Kami bekerjasama dengan Biro Barang dan Jasa Provinsi Kaltim agar semua paket yang sama itu disatukan. Hal itu karena belanja-belanja rutin dan juga belanja terkait dengan rapat-rapat rutin setiap bulan tidak mungkin dimundurkan atau dimajukan. Belanja itu harus sesuai dengan evaluasi yang dilakukan setiap bulan,” ungkapnya.
Permasalahan Penyerapan APBD yang Tidak Maksimal di Oktober 2023
Bukan hanya target, Jaya juga mengungkapkan kendala dalam proses penyerapan APBD. Ia menyampaikan jika di Oktober 2023 lalu penyerapan oleh Dinkes Kalimantan Timur sekitar 45,91%. Upaya itu dilakukan untuk anggaran penggajian dan insentif Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Namun upaya itu masih belum diselesaikan karena ada berbagai kendala.
Salah satu kendala yang dihadapi adalah penerbitan SK P3K yang tergolong terlambat. Seharus SK tersebut menurutnya sudah dilaksanakan pada Januari 2023 yang lalu. Akibat dari keterlambatan itu akhirnya P3K belum menerima gaji atau tunjangan di 3 bulan pertama.
Lalu masalah penyerapan APBD yang tidak optimal lainnya juga terkait arahan dari Penjabat Gubernur Kalimantan Timur kepada Dinkes. Arahan itu dilakukan karena ada keterkaitan dengan pemerintah pusat dan Kementerian Kesehatan. Salah satu programnya berupa pencegahan penyakit kepada masyarakat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Menurut situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, germas lebih banyak fokus pada 3 kegiatan. Diantaranya selalu mengkonsumsi buah atau sayur, berolahraga atau aktivitas fisik dengan durasi minimal 30 menit sehari. Lalu kegiatan terakhir yaitu sering melakukan pemeriksaan di pelayanan kesehatan setidaknya 6 bulan sekali.
Di dalam gerakan ini juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk hidup bersih dan tidak merokok. Selain itu upaya gerakan ini harus ditunjang oleh seluruh sektor dan peran serta masyarakat lain untuk selalu support program tersebut.
Sehingga dalam program tersebut lebih menekankan akan adanya transformasi kesehatan. Ia menilai di dalam program ini harus ada promosi kesehatan seperti edukasi hidup sehat, peningkatan hidup dan yang lainnya.
“Hal yang kami tekankan ke depan, mengedukasi masyarakat agar hidup sehat, mencegah penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup,” kata Jaya. (ADV/DINKESKALTIM/GSM).