Samarinda, MEDIASAMARINDA.com – Prestasi kerja tes minat bakat naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) dengan Pendar Institute kini tengah dibanjiri apresiasi positif dari kalangan masyarakat Provinsi Kalimantan Timur. Pasalnya, program ini sangat membantu peserta didik untuk mengetahui potensi unik dalam dirinya sehingga mampu mengambil keputusan pendidikannya dengan percaya diri.
Disdikbud Kaltim : Tes Minat Bakat Refleksikan Potensi Diri Pelajar
Pencanangan program pendidikan minat bakat pelajar berdasarkan psikologi positif telah disebutkan oleh Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan sejak peluncuran program tes minat bakat yang diadakan di Hotel Aston Samarinda pada Selasa, 29 Agustus 2023 yang lewat.
Berangkat dari isu kesehatan mental yang sedang menjamur di kalangan remaja yang secara inheren berpengaruh terhadap perkembangan diri dan konsep diri peserta didik akibat ketidakpercayaan diri yang dialaminya, Disdikbud Kaltim bersama dengan Pendar Institute ingin memecahkan masalah tersebut melalui tes minat bakat ini.
Oleh sebab itu, program pemetaan minat dan bakat peserta didik ini merupakan upaya solutif dalam menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik sehingga bisa lebih menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah daerahnya khususnya Provinsi Kalimantan Timur.
Sebagai tuas penggerak pelaksanaan Kurikulum Merdeka, program tes minat bakat ini akan mendorong capaian Kurikulum Merdeka agar lebih maju dan merata karena program ini dibuat Disdikbud Kaltim dengan memprioritaskan keberagaman kegiatan peserta didik di sekolah (intrakurikuler) sesuai minat dan bakat yang dimiliki peserta didik.
Pelaksanaan program tes minat bakat ini secara progresif akan mulai disebar pada 04-25 September 2023 dengan sasaran sebanyak 19.250 pelajar di sembilan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur. Namun, untuk sementara tes minat bakat ini masih dilangsungkan di Kota Bontang dan Kab. Kutai Kartanegara (Kukar).
Sekitar dua minggu lebih berjalan, program pendidikan berdasarkan tes minat bakat ini telah mendapatkan antusias besar dan apresiasi yang baik dari kalangan pelajar dan para guru. Nampaknya, program tes minat bakat ini merupakan angin segar bagi dunia pendidikan di Provinsi Kalimantan Timur.
Seperti testimoni yang disampaikan oleh Selvi Maharani salah satu siswi kelas X SMAN 3 Bontang. Dirinya memberi penilaian bahwa pengembangan dirinya terpacu dengan adanya tes ini. Selain itu, tes ini juga membantu dirinya untuk mengambil keputusan atas pilihan mata pelajaran jurusan di kelas XI nanti dan membantu dalam persiapan menentukan jurusan kuliah.
Selvi juga mengapresiasi materi yang diberikan dalam tes minat dan bakat ini sangat menarik sehingga pengalaman dalam mengerjakan tes terasa lebih menyenangkan.
Dalam kesempatan berbeda yaitu di SMAN 1 Batu Sopang yang terletak di Kel. Batu Kajang, Kec. Batu Sopang, Kab. Paser, Provinsi Kaltim, sebagai perwakilan tenaga pendidik di sekolah tersebut, seorang guru mengungkapkan komplimennya terhadap program tes minat dan bakat ini.
“Kami sangat mengapresiasi atas program yang saat ini dilaksanakan, menurut saya program ini sangat bagus karena bisa membantu anak-anak mengenali minat dan bakat mereka. Saya melihat mereka sangat antusias mengikuti kegiatan ini,” ujarnya.
Diharapkan program pendidikan berdasarkan minat dan bakat peserta didik ini menjadi batu loncatan dalam dunia pendidikan khususnya di Provinsi Kalimantan Timur untuk mengembangkan program pendidikannya agar lebih maju. Karena Disdikbud Kaltim merancang program ini dalam rangka upaya pengadaan program pendidikan yang eksploratif yang disesuaikan dengan perubahan perilaku, minat dan bakat peserta didik dewasa ini.
Tes Minat Bakat Solusi Kesehatan Mental Remaja
Berdasarkan laporan Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) menunjukkan bahwa jenis gangguan mental yang paling banyak dialami oleh remaja usia 10-17 tahun di Indonesia pada tahun 2022 adalah gangguan kecemasan dengan persentase sebesar 3,7%.
Dimana dapat dipastikan bahwa di Indonesia, satu dari tiga orang remaja yang berumur 10-17 tahun diindikasikan memiliki masalah kesehatan mental. Sedangkan dalam 12 bulan terakhir, satu dari dua puluh remaja di Indonesia diindikasikan memiliki gangguan mental. Jumlah tersebut ekuivalen dengan 15,5 juta dan 2,45 juta remaja.
Dengan demikian, langkah untuk memberikan tes minat dan bakat ini merupakan upaya yang tepat untuk bisa mendefinisikan kecemasan seorang remaja dan menyelamatkannya dari krisis identitas. Karena dengan ikut tes ini, seorang remaja maupun pelajar mampu mengenali potensi dalam dirinya sehingga lebih percaya diri dan mampu mengeksplorasi bakat yang dimilikinya. (Adv//Disdikbudkaltim//Sik)