Samarinda, JURNALKALTIM.com – Terobosan terbaru dalam bidang pendidikan akan segera dilangsungkan di Ibu Kota Nusantara (IKN) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bersama dengan Universitas Stanford, universitas ternama dan berkelas di Amerika Serikat dan di mata dunia. Universitas keempat terbaik di dunia pada tahun 2022 tersebut telah mengajukan dokumen kerja samanya untuk mendirikan sekolah keberlanjutan (Stanford Doerr School of Sustainability) dalam Letter of Intent (LOI) pada Jumat, 08 September 2023. Dokumen komitmen awal tersebut lantas ditandatangani oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).
Sekolah Berkelanjutan Universitas Stanford Dukung Pembangunan IKN Kaltim
Foto : David Madison/ Getty Images
Kepala OIKN, Bambang Susantono diketahui sangat antusias untuk melakukan kerja sama dengan Universitas Stanford dan menunggu hasil riset dari kolaborasi penelitian yang akan dilakukan di masa mendatang. Dimana dengan menandatangani surat kerja sama yang melibatkan universitas internasional ini, secara bersamaan merupakan langkah awal menuju kemajuan dalam upaya pembangunan IKN.
Sebagai informasi, penandatanganan yang dilakukan oleh Bambang Susanto dan Arun Majumdar selaku Dekan Stanford Doerr School of Sustainability yang disaksikan oleh Shinta W Kamdani selaku Ketua Umum Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) ini merupakan hasil dukungan dari alumni Universitas Stanford diantaranya Pandu Patria Sjahrir, Rachmat Kaimuddin, dan Anindya Bakrie.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa pembangunan ibu kota baru ini mengusung konsep smart sustainable forest city yang mengupayakan terciptanya kehidupan modern masyarakat berdampingan dengan ekosistem hutan yang terlindungi atau dengan kata lain pembangunan kota hijau minim emisi. Hal ini sejalan dengan tujuan sekolah berkelanjutan atau Stanford Doerr School of Sustainability yang akan didirikan di wilayah IKN Kaltim ini.
Sebagaimana yang tertulis dalam laman Sustainability at Stanford, yang menyebutkan bahwa Stanford Doerr School of Sustainability memiliki struktur tiga bagian yang khas yang mencakup departemen akademis yang ketat, lembaga interdisipliner, dan Akselerator Keberlanjutan untuk mendorong solusi teknologi dan kebijakan dengan berorientasi pada dampak iklim dan keberlanjutan lingkungan dalam skala global.
Disamping itu, Arun Majumdar selaku Dekan Sekolah Keberlanjutan Stanford Doerr juga mengutarakan rasa kagumnya terhadap perkembangan kegiatan pembangunan IKN. Beliau turut merasa terhormat dan antusias dengan proyek megah ini.
Beliau juga mengungkapkan alasan pihaknya memilih Indonesia sebagai salah satu rumah untuk didirikannya Stanford Doerr School of Sustainability. Keputusan memilih Indonesia didasarkan pada peran kuat Indonesia dalam peralihan global menuju emisi rendah. Dimana komitmen ditargetkan pada 2060 dapat mencapai emisi nol yang juga merupakan salah satu tujuan jangka panjang sekolah keberlanjutan Stanford Doerr School of Sustainability.
Asosiasi antara IKN dengan Universitas Stanford ini menempatkan Nusantara dalam kedudukannya sebagai titik referensi untuk melakukan pengembangan metode perkotaan yang berkelanjutan dan menjadi model atau contoh bagi negara-negara lain khususnya negara-negara di Asia Tenggara sehingga metode tersebut dapat diadopsi.
Pengembangan Smart Forest City IKN Bersama Universitas Stanford
Kolaborasi antara OIKN dengan Stanford Doerr School of Sustainability merupakan bentuk dukungan terwujudnya ibu kota hijau di wilayah Nusantara melalui kegiatan penelitian dan pendidikan yang nantinya akan dijalankan. Proyek ini menjadi win-win solution bagi kedua belah pihak.
Dimana IKN mampu melakukan percepatan pembangunan smart forest city, sedangkan Stanford Doerr School of Sustainability dapat menjadikan IKN sebagai laboratorium untuk melakukan riset isu perubahan iklim dan lingkungan. Yang nantinya dengan keberhasilan uji coba metode pembangunan peradaban modern terbaru ini dapat diaplikasikan di IKN.
Selain itu dengan dijalankannya kerja sama ini, peningkatan kualitas sumber daya manusia di wilayah IKN juga dapat disokong dalam jangka waktu yang panjang secara berkelanjutan. Karena prinsip penggabungan bisnis dan teknologi yang dianut Universitas Stanford ini nantinya dapat mendukung dan diadaptasi oleh generasi muda bertalenta di IKN untuk menunjukkan kontribusinya dalam pembangunan berkelanjutan Indonesia di mata dunia.
Referensi :
Viva
Kompas
