Mediasamarinda.com – Tugu Pesut Mahakam yang baru saja diresmikan di kawasan Simpang Empat Mall Lembuswana langsung menarik perhatian publik.
Posisi strategisnya di tengah keramaian kota menjadikannya ikon baru yang diharapkan dapat memperkuat identitas Samarinda sebagai kota dengan kekayaan budaya dan lingkungan.
Dibangun dengan anggaran Rp1,1 miliar, tugu tersebut dimaksudkan untuk merepresentasikan Pesut Mahakam, mamalia khas Sungai Mahakam yang keberadaannya terancam punah.
Namun, desain abstrak yang diusung tugu pesut mengundang pro dan kontra di kalangan masyarakat. Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyatakan bahwa seni adalah sesuatu yang bersifat interpretatif dan wajar jika memunculkan berbagai sudut pandang.
“Desainnya adalah ilustrasi pesut. Seni itu tergantung sudut pandang masing-masing. Kami memahami jika hal ini memunculkan perbincangan, dan itu tidak masalah,” ujar Andi Harun, Jumat (03/01/2025).
Menurutnya, keberadaan tugu tersebut merupakan bagian dari visi besar pemerintah dalam menata kota dan melestarikan simbol budaya lokal. Kritik yang muncul dianggap sebagai masukan positif untuk pengembangan ke depan.
“Dalam setiap program, selalu ada masukan yang berbeda. Kritikan ini kami anggap sebagai bahan evaluasi untuk terus memperbaiki kinerja kami ke depan,” tambahnya.