Mediasamarinda.com – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang telah berjalan lebih dari 100 hari masih menghadapi berbagai persoalan dan gejolak, baik dari sisi ekonomi, politik, hingga kebijakan publik. Sorotan terhadap kinerja para menteri di Kabinet Merah Putih (KMP) semakin menguat di tengah tuntutan masyarakat akan perubahan nyata.
Co-Founder Forum Intelektual Muda, Muhammad Sutisna, menyatakan bahwa salah satu langkah yang perlu segera dilakukan oleh Presiden Prabowo adalah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kabinetnya.
Menurutnya, sejumlah menteri justru menjadi sasaran kritik publik dan dianggap tidak mampu menjalankan tugas dengan baik. Ia menyarankan agar Presiden segera merombak susunan kabinet untuk menyesuaikan dengan tantangan yang dihadapi pemerintah saat ini.
Sutisna mencontohkan beberapa nama yang menjadi sorotan publik, seperti Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam polemik LPG 3 kg, serta Menteri Yandri Susanto yang dinilai mencoreng etika pemerintahan karena diduga membantu istrinya dalam Pilkada. Selain itu, Menteri BUMN Erick Thohir juga turut disorot terkait tata kelola migas yang dinilai tidak optimal.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa masih banyak tokoh bangsa yang memiliki pengalaman dan kompetensi untuk memperkuat kabinet. Bahkan, sejumlah nama yang pernah menjabat pada periode pemerintahan sebelumnya bisa kembali diajak untuk membantu.
Sutisna menekankan pentingnya reshuffle menteri sebagai bentuk mitigasi masalah, agar pemerintahan tetap stabil dan tidak terbebani oleh dinamika internal yang dapat memperburuk situasi ekonomi dan politik nasional. Jika tidak dilakukan, dikhawatirkan permasalahan akan semakin menumpuk dan menghambat roda pemerintahan.
