Aceh Utara, mediasamarinda.com – Banjir di Aceh Utara berdampak pada ribuan warga yang tinggal di lokasi bencana. Bencana alam ini kini semakin meluas dari yang awalnya 9 kecamatan menjadi 12 kecamatan di Selasa (26/12). Di setiap kecamatan, ketinggian air cukup beragam dan terendah ada 30 centimeter.
Permulaan dan Sumber banjir di Aceh
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, Saiful mengatakan, Banjir di Aceh terjadi pada Senin (25/12) dan sumbernya berasal dari luapan Sungai Krueng Pirak. Air terus meluap dan akhirnya masuk ke Kecamatan Pirak Timur.
Kemudian, sungai lain juga meluap diantaranya Sungai Keureto dan Krueng Peuto. Luapan sungai ini memasuki kawasan kecamatan Lhoksukon dan kini banjirnya terus meluap ke berbagai kecamatan.
Semua warga yang terdampak sudah mulai membuka dapur umum di daerah tertentu. Untuk itu, Saiful meminta, semua perangkat desa untuk terus menginformasikan perkembangan terbaru. Saiful juga menyampaikan, jika ketinggian air sekitar 30 hingga 150 centimeter.
12 Kecamatan yang Terdampak Banjir di Aceh
Luapan air dari banjir kian bertambah dari yang awalnya 5 kecamatan menjadi 9 kecamatan. Akhirnya, 3.307 penduduk terdampak bencana banjir yang kini akan terus meluap.
Menurut informasi terbaru pada Selasa (26/12), sudah ada 12 kecamatan yang terendam air. Menurut Saiful, kecamatan yang terdampak banjir adalah Kecamatan Dewantara, Nisam, Lhoksukon, Geureudong Pase, Pirak Timu, Langkahan, Tanah Luas, Syamtalira Bayu, Matangkuli, Cot Girek, Samudera dan Kecamatan Paya Bakong.
Perluasan banjir di 12 kecamatan ini membuat total warga yang terdampak mencapai 22.687 jiwa. 1.424 jiwa diantaranya memilih untuk mengungsi di 4 titik pengungsian.
“Data sementara terdapat 77 desa dalam 12 kecamatan terendam banjir. Total warga terdampak banjir itu 22.687 jiwa,” kata Saiful.
Saiful menyampaikan, data yang tertulis masih belum final dan kemungkinan bisa bertambah. Tim BPBD masih terus melakukan pendataan akan korban banjir di Aceh dengan cermat.
Pertambahan bisa saja terjadi karena kini banjir sudah masuk ke kawasan pertanian dan perumahan penduduk di daerah lain. Maka dari itu, Saiful meminta, perangkat desa agar selalu memberikan informasi terbaru ke BPBD setempat agar mudah melakukan distribusi bantuan.
“Hujan deras sepanjang dua hari terakhir mengakibatkan tiga sungai meluap yaitu Krueng Pirak, Keureuto dan Krueng Peutoe. Sehingga sejumlah kecamatan kita langsung terendam banjir,” tuturnya.
Referensi : AJNN, Kompas