29.2 C
Samarinda
23 Mei 2025
BerandaNasionalFenomena Meteor Jatuh di Jogja, Begini Tanggapan Pakar Astronomi ITB

Fenomena Meteor Jatuh di Jogja, Begini Tanggapan Pakar Astronomi ITB

Date:

Must read

Related News

Himbauan BPBD Kutim: Waspada Bencana Banjir Selama Musim Penghujan

KUTAI TIMUR, MEDIASAMARINDA.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kutai...

Memasuki Musim Penghujan, BPBD Mahulu Ingatkan Warga untuk Waspada Banjir

Mahakam Ulu, Mediasamarinda.com - Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan...

BPBD Menjelaskan Tentang Fenomena GBS Bersama BMKG

Samarinda, Mediasamarinda.com - Fenomena gerhana bulan sebagian (GBS) kemarin...

Musim Kemarau Kering di Kaltim: Waspada Penyakit dan Tips Kesehatan

KALIMANTAN TIMUR, JURNALKALTIM.COM - Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi,...

Ketua Disketapang Kukar : Fenomena El Nino Tidak Terlalu Berdampak Pada Hasil Panen Petani di Kukar

Kutai Kartanegara, MediaSamarinda.com - Fenomena El Nino atau musim kemarau...

Yogyakarta, MEDIASAMARINDA.com – Beberapa hari lalu fenomena meteor jatuh terlihat di beberapa wilayah di Indonesia. Peristiwa meteor jatuh di Jogja ini tertangkap kamera amatir warga setempat, yaitu penampakan benda bercahaya yang mirip dengan meteor melesat di langit Jogja, Garut, Jawa Barat, hingga Banten.

Lalu, bagaimana tanggapan pakar astronomi terkait hal ini?

Pakar Astronomi ITB Ungkap Meteor Jatuh di Jogja ini Jenis Bolide

Meteor jatuh, Meteor jatuh di Jogja
Penampakan Meteor
Sumber : Istimewa/Instagram

Menurut pakar astronomi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Hakim L Malasan objek cahaya yang terlihat melintas di wilayah Garut, Bandung, dan Yogyakarta pada Kamis (14/9/2023) malam kemungkinan adalah meteor jenis bolide.

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa meteor tersebut tampak terkikis oleh atmosfer, tetapi tidak mengalami ledakan di langit.

“Saya menduga setelah melihat beberapa foto yang diambil dan di Instagram itu bolide salah satu meteor yang jatuh tapi tidak menimbulkan ledakan. Kalau ada ledakan, itu disebut fireball,” ungkapnya.

Berdasarkan penjelasan tersebut, memberikan informasi tambahan bagi masyarakat mengenai jenis meteor yang ada dalam dunia astronomi. Melihat fenomena yang terjadi pada langit Jogja hingga Banten, meteor ini masuk kategori meteor bolide yang hanya terbakar namun tidak meledak.

Hakim L Malasan menjelaskan bahwa untuk mengetahui lebih lanjut tentang benda dari meteor jatuh tersebut, perlu memeriksa sisanya yang disebut sebagai meteorit. Meteorit adalah fragmen dari meteoroid, yaitu benda-benda kecil di angkasa yang terbuat dari bahan alami, seperti batu atau logam.

Hujan Meteor Sering Terjadi Selama Agustus Hingga September Sebanyak 12 Kali

Ketika meteoroid memasuki atmosfer Bumi, tekanan dan gesekan yang dihasilkan oleh perjalanan melalui atmosfer menyebabkan meteoroid tersebut terkikis dan memanas, menghasilkan kilatan cahaya yang kita kenal sebagai meteor.

Jika benda yang jatuh tersebut berasal dari meteoroid, maka biasanya tidak berbahaya karena meteoroid adalah benda alami. Namun, untuk memastikan apakah ini adalah meteoroid atau sampah antariksa, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan pemeriksaan terhadap potongan-potongan yang mungkin telah mencapai permukaan Bumi dalam bentuk meteorit.

“Dia alami gak punya hal-hal yang buruk kecuali (jika) ketimpa,” lanjutnya.

Lebih lanjut, pakar astronomi menjelaskan bahwa jika benda yang jatuh dari meteor tersebut adalah sampah antariksa, maka ada kemungkinan bahan radioaktif yang terkandung di dalamnya. Sampah antariksa dapat mencakup berbagai macam bahan, termasuk satelit lama, pecahan pesawat luar angkasa, atau bagian-bagian kendaraan antariksa lainnya.

Sejak bulan Agustus hingga September sudah sering terjadi hujan meteor, dimana lebih banyak meteor dari biasanya yang melintas di langit. Hujan meteor ini biasanya terjadi saat Bumi melintasi jejak komet atau saat Bumi melewati sisa-sisa debu dan partikel lain dari objek luar angkasa. Sampai saat ini sudah tercatat hujan meteor sebanyak 12 kali.

“Hujan meteor terjadi ketika bumi melewati sisa dari debu komet melintas, bagian ekor debu komet masuk ke bumi,” jelasnya.

Kejadian ini umumnya tidak membahayakan karena meteor yang jatuh ke Bumi umumnya akan terkikis dan terbakar saat melintasi atmosfer. Sehingga mereka tidak mencapai permukaan Bumi dalam bentuk besar yang dapat merusak atau membahayakan. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir dengan peristiwa jatuhnya meteor tersebut.

Ia mengatakan masyarakat tidak perlu terganggu dengan peristiwa tersebut. Kecuali dampaknya atau sisanya jatuh di pemukiman.

“Mudah-mudahan gak ke pemukiman, ancaman dari ruang angkasa ada,” pungkasnya.

BRIN Mengungkapkan Fenomena Meteor Jatuh Sering Terjadi, Masyarakat Tidak Perlu Khawatir

Peristiwa meteor jatuh atau bintang jatuh yang terjadi pada malam Kamis (14/9/2023) memang merupakan salah satu fenomena alam yang menarik. Meskipun peristiwa ini sebenarnya sering terjadi, ukuran benda antariksa yang cukup besar dan cahaya terang yang dihasilkan ini membuat warga mampu mengabadikannya melalui kamera HP.

Dikutip dari situs BRIN, fenomena meteor jatuh terjadi ketika benda antariksa, seperti komet atau asteroid, melintas dan memasuki atmosfer Bumi. Ini disebabkan oleh pertemuan lintasan orbit Bumi dengan lintasan orbit benda langit tersebut. Saat Bumi melewati lintasan benda langit ini, bisa terjadi penampakan meteor karena benda tersebut mulai terbakar saat masuk ke atmosfer Bumi.

Fenomena semacam ini selalu menjadi perhatian yang menarik bagi pengamat langit dan para pecinta astronomi karena memberikan kesempatan untuk mengamati salah satu proses alam semesta yang menakjubkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini