29.2 C
Samarinda
7 Februari 2025
BerandaNasionalMiris! Hewan Laut Pertama yang Punah Akibat Manusia, Ikan Pari Jawa

Miris! Hewan Laut Pertama yang Punah Akibat Manusia, Ikan Pari Jawa

Date:

Must read

Related News

Menyoal Pengungsi Muslim Rohingya Minta KTP Hingga Diusir Sana Sini

Jakarta, MediaSamarinda.com – Tak lama setelah adanya pengusiran pengungsi...

Sukses Optimalkan Kualitas Pelayanan, KM Sertifikasi Kembali Cetak Penghargaan

Mediasamarinda.com - Berhasil memegang teguh komitmen kualitas pelayanan terbaik,...

Ledakan Setiabudi Tewaskan 1 Orang, Diduga Bom Terkubur di Fondasi Rumah

Jakarta, MediaSamarinda.com – Ledakan Setiabudi di tengah siang hari...

Hasil CPNS Kemenkumham 2023 Sudah Keluar, Apakah Kamu Berhasil Lolos?

Jakarta, MediaSamarinda.com – Hasil seleksi berkas CPNS Kemenkumham 2023...

Selamat! Mahalini Raharja Berhasil Menang Song of The Year!

MediaSamarinda.com – Saat ini Mahalini Raharja patut berbangga diri,...

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com – Secara resmi, ikan pari Jawa kini telah dinyatakan punah. Pernyataan ini dikeluarkan langsung di dalam KTT iklim COP28 yang diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab, oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) awal Desember lalu.

Bahkan sejak pertama kali ditemukan di pasar ikan Jakarta tahun 1862, jenis ikan pari dengan nama lain Java Stingaree (Urolophus Javanese) ini telah masuk dalam daftar hewan yang sangat langka. Meski begitu yang membuat miris, ini adalah kepunahan spesies hewan laut pertama yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.

Mengutip Radio Free Asia, Craig Hilton-Taylor selaku kepala Unit Daftar Merah dari IUCN menjelaskan bahwa, “Punahnya salah satu spesies ikan pari ini menjadi yang pertama bagi spesies ikan laut, yang diakibatkan langsung oleh aktivitas manusia.”

3 Faktor yang Menyebabkan Ikan Pari Jawa Punah

Punahnya spesies ikan pari ini tentu memberikan dampak yang signifikan untuk keanekaragaman hayati bawah laut Indonesia. Akan tetapi, apa penyebab sebenarnya kepunahan ini? Lewat momen tersebut, IUCN juga mengungkap 3 faktor yang menyebabkan ikan pari Jawa tersebut punah.

1. Rusaknya Habitat Alami

Kandidat PhD dari Charles Darwin University, Australia, yang juga ketua penilai IUCN, Julia Constance, mengungkapkan pembangunan seperti reklamasi pantai, tanggul air, dan juga bendungan yang terjadi dalam 100 tahun terakhir jadi penyebab utama punahnya ikan pari Jawa.

Pasalnya, pembangunan tersebut telah merusak habitat alami ikan pari Jawa yang berada di sekitar wilayah pantai. Pernyataan ini didukung dengan penemuan pertama spesies tersebut di pasar ikan. Namun, detail dari habitat ikan pari Jawa hingga kini tidak diketahui pasti, karena kondisinya yang sangat langka.

2. Perburuan yang Terlalu Banyak

Perburuan oleh para nelayan juga merupakan ancaman terbesar bagi kebanyakan ikan yang ada di wilayah laut Indonesia. Julia lebih lanjut juga mengemukakan bahwa masalah ini merupakan penyebab utama lainnya dari kasus kepunahan ikan pari Jawa.

Lebih lanjut dijelaskan, masalah utamanya terletak pada jumlah ikan pari Jawa yang tidak sebanyak jenis ikan konsumsi lain. Hal ini pun membawa pengaruh buruk bagi keberadaan mereka. Sehingga, perburuan ikan pari yang terjadi selama ini sudah berubah menjadi eksploitasi. 

3. Perubahan Iklim dan Pencemaran Lingkungan

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal IUCN, Gretel Aguilar, juga turut mengungkapkan, “Perubahan iklim adalah ancaman yang nyata untuk keanekaragaman hayati yang berada di planet kita. Hari ini, terpampang bukti bahwa perubahan iklim dapat merusak kehidupan spesies bawah air.”

Walaupun begitu, Hilton-Taylor kembali menambahkan, perubahan iklim tidak memberikan dampak langsung akan kepunahan ikan pari Jawa tersebut. Melainkan, pencemaran dari perubahan iklim lah yang memperburuk kondisi kehidupan para hewan, dan membuat keberadaan mereka terancam.

Pernyataan dari IUCN ini bahkan didukung dengan data penyebab kepunahan hewan bawah air, dengan 57% akibat polusi, 45% akibat bendungan dan pengambilan air, serta 25% karena perburuan.

Sumber: Kompasiana dan Detik

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini