Limapuluh kota, mediasamarinda.com – Jalan Riau-Sumbar (Sumatera Barat) terjadi longsor susulan. Sebelum ada longsor susulan, bencana alam ini sempat terjadi di Jalan Kelok 17 dan kini ada di KM 37. Demi keselamatan bersama, Polres Limapuluh Kota menghimbau kepada masyarakat untuk dilewati di jalur alternatif.
Jalan Riau-Sumbar Buka Tutup Saat Longsor Susulan
Bencana alam ini terjadi di jalan lintas Riau-Sumatera Barat ini ada di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Para pengendara tidak bisa melewati jalan lintas karena kondisinya masih terputus.
Awalnya, jalan Riau-Sumbar sempat dibuka karena pihak setempat sudah membersihkan bekas-bekas longsoran. Karena terjadi longsor susulan di KM 37, maka jalan tersebut kembali ditutup
“Betul (sempat dibuka), namun karena subuh tadi terjadi longsor susulan di KM 37 jalannya ditutup kembali” kata Riadi.
Pihak kepolisian mengambil langkah ini karena curah hujan di sekitar Kabupaten Limapuluh Kota masih tinggi. Riadi khawatir jika jalan dibuka akan membahayakan pengendara saat ada longsor susulan lagi.
Di sisi lain, Bupati Limapuluh Kota, Syafaruddin mengatakan, longsor di Limapuluh kota juga terjadi di 30 titik. Sehingga, masyarakat yang akan menutu Riau-Sumbar sementara waktu dihentikan karena kondisi tidak memungkinkan.
Apalagi, satu hari sebelumnya, ada satu pengendara yang meninggal akibat terkena longsor di Jalan Riau-Sumbar ini. Kini, belum diketahui secara pasti identitas dari korban yang telah meninggal itu.
Terjadi Longsor Susulan, Ini Himbauan Polres Limapuluh Kota
Dilansir dari Humas Polri, Polres Limapuluh Kota meminta, agar masyarakat dan pengendara lain bisa lewat di jalur alternatif terlebih dahulu. Selama ini, jalur alternatif yang bisa dipilih ada di Kiliran jao dan jalan menuju Kuantan Singingi.
Pengalihan jalan dilakukan karena curah hujan yang berpotensi tinggi dan terjadi longsor di jalan Riau-Sumbar. Selain itu, lokasi tersebut juga sering mengalami cuaca ekstrem dan ditakutkan ada bencana alam susulan.
Menurut Kapolres 50 Kota, AKBP Ricardo Condrat Yusuf mengatakan, bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan di lokasi kejadian. Kini, tim gabungan TNI Polri dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) telah menemukan 30 titik longsor yang skalanya berbeda.
Ricardo juga mengatakan, Bupati, Dandim 50 Kota dan kepala BPBD juga ikut dalam menangani tanah longsor ini. Ricardo diketahui juga mengerahkan personel untuk turun ke lokasi dan membersihkan material longsor. Mereka membersihkan sisa longsoran dengan berbagai cara termasuk memakai alat berat..
Referensi : Detik Sumut, Humas Polri.