Jakarta, MediaSamarinda.com – Upacara 17 Agustus 2023 disiarkan secara Live dari Istana Merdeka berjalan secara khidmat sekaligus meriah. Upacara detik – detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke 78 dibuka oleh kemerduan alunan musik lagu nasionalis bertemakan perjuangan yang dibawakan oleh Gita Bahana Nusantara. Gita Bahana Nusantara terdiri dari para putra dan putri kebanggan Indonesia yang datang dari berbagai wilayah Sabang hingga Merauke. Iringan musik menyentuh hati dari Purwa Tjaraka membuat momen detik – detik proklamasi kemerdekaan kali ini dibuka dengan perasaan majestik.
Upacara 17 Agustus 2023 Penuh Selebrasi
Tema Kemerdekaan Indonesia ke 78 kali ini mengusung tema “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju”. Upacara 17 Agustus sebagai Peringatan Detik – Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78 menjadi ajang penting dimana putra dan putri kebanggaan Indonesia mempertunjukkan bakat yang mereka miliki. Pertunjukan budaya ini sekaligus menjadi cerminan Indonesia sebagai negara dan bangsa. Dengan ini, sangat terlihat Indonesia terus memperbaiki diri dan berusaha semaksimal mungkin untuk terus maju menuju masa depan yang lebih jaya dan gemilang.
Penampilan pembuka upacara 17 Agustus dibawakan oleh Sonia Agustari, Yules Hein serta Cristi Novia Gulatri dengan menyanyikan lagu “Negeriku” dan diiringi oleh aransemen musik yang dipimpin oleh Tong Eunice sebagai konduktor dari Purwa Tjaraka. Penampilan selanjutnya, panggung diisi oleh penyanyi solo tunggal Jonathan RB Siregar beserta paduan suara Gita Bahana Nusantara yang membawakan “Satria Indonesia”.
Kelompok paduan suara melanjutkan penampilan dengan membawakan lagu ciptaan Koes Plus berjudul “Nusantara II”. Sebagai penutup dari penampilan lagu pembuka, Gita Bahana Nusantara berkolaborasi bersama Ziva Magnolya yang menyanyikan lagu “Zamrud Khatulistiwa” didampingi oleh tarian dance Ekosdance Company.
Dimeriahkan oleh kehadiran 8.000 masyarakat Indonesia, penampilan spesial Tari Abang None Jakarta untuk Nusantara semakin memeriahkan upacara 17 Agustus. Tari Abang None Jakarta untuk Nusantara ini menampilkan tari Hujan Gerimis yang melambangkan pesan budi pekerti baik, tarian Ondel – Ondel melambangkan nilai – nilai keberanian serta kejujuran dan juga tarian Rebana yang menunjukkan semangat perjuangan Indonesia.
Prosesi pembawaan bendera duplikat Indonesia dimulai dari ruangan Cawan di Monumen Nasional. Prosesi pembawaan bendera disambut oleh iring – iringan peserta Kirab Budaya yang terdiri dari masyarakat dari berbagai macam latar belakang menuju Kereta Kencana, Ki Jaga Rasa.
Uniknya, iring – iringan Kirab Budaya ini mengingatkan kita akan pentingnya untuk selalu berbangsa dan bernegara. Kita juga disadarkan akan betapa beragam dan kekayaan kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Iring – iringan pasukan Kirab Budaya lengkap dengan Kereta Kencana Ki Jaga Rasa berjalan dengan semangat dari Monas ke Istana Merdeka.
Satu hal yang selalu sama, antusiasme masyarakat luas dalam mengiringi prosesi detik – detik proklamasi kemerdekaan sangatlah tinggi. Bangsa Indonesia selalu semangat merayakan hari Kemerdekaannya. Apalagi, setelah masa pandemi selama dua tahun kebelakang, upacara 17 Agustus selalu dibatasi. Kini, setelah masa pandemi selesai dan kita resmi memasuki masa endemi, masyarakat Indonesia bisa dengan bebas merayakan hari spesial kemerdekaan Republik Indonesia ke 78.
Peringatan Detik – Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Berbicara tentang proklamasi kemerdekaan RI, tentunya kita harus mengingat peristiwa – peristiwa penting yang terjadi menjelang dikumandangkannya proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dimulai dari pembentukan Badan Penyelidik Usaha – Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan juga Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sebagai realisasi perjuangan Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaannya.
Setelah pengeboman di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu. Status Indonesia pun berubah tak lagi menjadi negara jajahan Jepang dan mendorong terjadinya kekosongan kekuasaan. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh para pemuda, khususnya Sutan Sjahrir. Ia mendesak Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai dua tokoh penting Indonesia untuk segera memproklamasikan kemerdekaan di Rengasdengklok.
Persiapan detik – detik kemerdekaan dilakukan dalam waktu singkat, perumusan teks proklamasi dihadiri oleh Sayuti Melik, B.M Diah Sudiro dan Sukarni. Perumusan teks proklamasi yang dilaksanakan di rumah Laksamana Maeda juga disaksikan oleh Miyoshi (orang kepercayaan Kepala Pemerintahan Umum Jepang) Mayor Jenderal Nishimura.
Ditulis langsung oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno, dan diketik oleh Sayuti Melik, naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan di rumah kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur. Dengan dibacakannya teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno, Indonesia pun resmi menjadi republik bangsa dan negara merdeka serta berdaulat.