33.9 C
Samarinda
18 Mei 2025
BerandaNasionalSiswi SD Gresik Buta Permanen, Kepala Sekolah Diduga Tutupi Kasus dan Tak...

Siswi SD Gresik Buta Permanen, Kepala Sekolah Diduga Tutupi Kasus dan Tak Kooperatif

Date:

Must read

Related News

Menyoal Pengungsi Muslim Rohingya Minta KTP Hingga Diusir Sana Sini

Jakarta, MediaSamarinda.com – Tak lama setelah adanya pengusiran pengungsi...

Miris! Hewan Laut Pertama yang Punah Akibat Manusia, Ikan Pari Jawa

Samarinda, MEDIASAMARINDA.com - Secara resmi, ikan pari Jawa kini...

Tindak Kasus Bullying, DPRD Kaltim Minta Para Stakeholder Aktif Kerja Sama

Samarinda, Mediasamarinda.com – Untuk mengurangi terjadinya kembali kasus bullying...

Sukses Optimalkan Kualitas Pelayanan, KM Sertifikasi Kembali Cetak Penghargaan

Mediasamarinda.com - Berhasil memegang teguh komitmen kualitas pelayanan terbaik,...

Ledakan Setiabudi Tewaskan 1 Orang, Diduga Bom Terkubur di Fondasi Rumah

Jakarta, MediaSamarinda.com – Ledakan Setiabudi di tengah siang hari...

Jakarta, MediaSamarinda.com – Akibat menolak memberi kakak kelas uang jajan saat, siswi SD Gresik buta secara permanen. Pada usianya yang masih 8 tahun, SAH sebagai korban pemalakan mengalami buta permanen pada mata sebelah kanan.

Meskipun kasus yang menimpa SAH sangat miris serta mengundang sorotan dalam skala nasional, pihak sekolah sayangnya enggan untuk mengonfirmasi kejadian nahas yang menimpa siswi kelas 2 SD ini. Umy Latifah selaku Kepala UPT SD Negeri 236 Gresik malah memilih untuk tak memberikan komentar atas peristiwa tragis yang terjadi pada sekolah yang ia pimpin.

Kejadian Tragis Buat Siswi SD Gresik Buta Secara Permanen

Siswi SD Gresik Buta
Siswi SD Gresik Buta Permanen, Kepala Sekolah Diduga Tutupi Kasus dan Tak Kooperatif
Foto : Handover

Malang nasib SAH, siswi SD Gresik buta akibat ulah pemalakan dari kakak kelasnya. Dilansir dari Kompas, terduga pelaku kakak kelas mencolok mata kanan SAH, hanya karena korban tidak memberikan uang saat si pelaku memalak SAH.

Tak bisa terima kekecewaan karena tak dapat uang jajan korban, terduga pelaku yang statusnya kakak kelas SAH merasa kesal & marah sampai nekat mencolok mata sebelah kanan SAH dengan tusukan bakso. Akibatnya, kini siswi SD Gresik buta secara permanen serta kesulitan belajar dan melihat dunia.

Sebagaimana dilansir dari Kompas, Samsul selaku ayah korban mengatakan sang anak mengalami pemalakan yang dilakukan kakak kelasnya. Sayangnya, selama ini korban diam dan menyimpan masalah sendiri.

Setelah kejadian tragis ini, Samsul meminta SAH agar menceritakan detail perkara yang ia alami. SAH kemudian berani cerita bahwa selama ini ia seringkali tak bisa beli jajan karena uang saku miliknya dirampas oleh pelaku. Nominalnya pun beragam, uang jajan SAH diketahui bernilai maksimal senilai Rp 10.000, terkadang Rp 7.000 kalau SAH sempat menggunakannya sebagian.

Korban Siswi SD Gresik Buta Permanen Sulit Dapat Keadilan

Sayangnya, meski sudah mengalami kebutaan secara permanen, keadilan masih sulit didapatkan SAH. Terlanjur alami trauma, siswi kelas 2 SD ini mengaku masih ketakutan untuk kembali bersekolah. Sudah berhari – hari terpaksa ia belajar dari rumah dengan bantuan guru les yang disediakan orang tuanya. Padahal, usia SAH masih sangat muda, seharusnya SAH bisa menikmati wajib belajar secara aman & tenang.

Malang nasibnya, SAH jadi takut untuk kembali ke sekolah dan menderita trauma. Peluang SAH untuk mendapatkan keadilan pun semakin mengecil ketika Kepala UPT SDN 236 Gresik, Umy Latifah, malah menolak untuk memberikan jawaban atau konfirmasi terkait kasus pemalakan yang berujung pada penusukan mata oleh salah satu murid di sekolah yang ia pimpin.

“Saya punya hak untuk tidak menjawab,” ujar Umy Latifah pendek seperti dilansir dari Kompas.com.

Kini, kedua orang tua SAH terus berjuang untuk mengungkap pelaku dari kasus tragis yang merugikan anak kandungnya. Kedua orang tua SAH juga mendapatkan penolakan, Samsul selaku ayah kandung SAH mengaku dirinya dipersulit oleh pihak terkait yang seharusnya membantu menyelesaikan kasus ini.

Samsul mengaku ketika ia mendatangi sekolah sang anak demi dapat melihat rekaman CCTV, sekolah tak mau menampilkan rekaman. Hal yang senada juga dilakukan Polsek Menganti.

“Masak saya dilihatkan rekaman CCTV tanggal 25 Mei. Lha selama bulan 6, 7, 8 itu nggak ada rekaman sama sekali. Padahal setelah kejadian itu saya langsung minta lihat secara langsung rekaman CCTV tapi dipersulit” ungkap Samsul selaku ayah kandung korban.

Kemarahan dari Samsul sangat beralasan. Pasalnya, belum ditemukan alasan dan konfirmasi kenapa pihak sekolah malah memberikan rekaman tanggal 25 Mei, padahal kejadian tragis yang menimpa SAH terjadi tanggal 17 Agustus.

Pihak sekolah pun sempat menolak Samsul dengan alasan rekaman tersebut sudah terhapus. Samsul juga mengaku ia hanya ingin memberikan keadilan pada anaknya yang saat ini sudah buta permanen.

“Saya nggak terima dan saya mendatangi ke sekolah untuk mencari tahu siapa pelakunya” ucap Samsul. “Akhirnya saya laporkan ke Polres Gresik,” sambung Samsul lagi.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini